REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan layanan jejaring sosial berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat, Facebook, memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan pemasaran bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu bentuk perhatian Facebook tersebut dilakukan dengan cara bekerja sama dengan Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM) di Kota Surabaya melalui program #SheMeansBusiness yang sudah terjalin sejak 2016.
Pahlawan Ekonomi adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas perempuan dan keluarga, sedangkan Pejuang Muda adalah pemberdayaan ekonomi berbasis anak-anak muda di Surabaya. Kedua program yang diinisiasi Pemerintah Kota Surabaya sejak 2010 ini dinilai cukup efektif dalam upaya mengembangkan industri kreatif di kalangan pelaku UMKM di Kota Pahlawan.
Tak ayal, jika banyak anggota yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi pun menuai hasil. Bahkan, produk mereka kini telah berhasil merambah ke pangsa pasar ekspor.
Untuk lebih memaksimalkan kerja sama itu, Facebook berkesempatan mengunjungi salah satu UMKM yang menjadi anggota Pahlawan Ekonomi yakni Ina Pie yang berada di Asrama Brimob, Jalan Gresik Nomer 39 RT 01 Blok D, Kota Surabaya pada Sabtu (1/6) lalu.
"Kita sudah ada di sini (Surabaya) dan bermitra dengan Pahlawan Ekonomi sejak 3 tahun yang lalu. Tujuan kita sebenarnya untuk melengkapi kemampuan dari semua UMKM wanita dengan keterampilan digital, agar mereka bisa lebih memasarkan produknya ke luar Surabaya," kata Head of Community Affairs, Asia Pacific Facebook, Beth Ann Lim saat berkunjung di UKM Ina Pie.
Menurut dia, tekad, kreativitas dan kegigihan para pelaku UKM di Surabaya merupakan hal yang menjadikannya sukses, walaupun mereka dihadapi oleh beragam tantangan seperti kesulitan dalam memberikan layanan dan produk, menggaet calon konsumen baru, merekrut pegawai baru hingga berkompetisi di kancah global.
Bahkan setiap hari, ia mengaku fokus dalam membantu bisnis para pelaku UKM agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari Facebook melalui pengenalan produk, pelatihan dan alat-alat yang dapat digunakan untuk belajar. "Facebook mengerti banyak tantangan yang dihadapi pelaku usaha UKM untuk merealisasikan ide-ide mereka dan teknologi lah yang mampu membantu mereka dalam hal tersebut," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Ann Lim, pihaknya ingin semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk membangun ketrampilan, membangun bisnis dan membangun komunitas. Ia percaya bahwa dengan mendukung bisnis UMKM, maka akan dapat melihat hal-hal yang luar biasa ke depannya.
Untuk itu, kata dia, Facebook membuat program #SheMeansBusiness yang sudah berjalan di Indonesia sejak 2016. Ini untuk mengapresiasi dan memberdayakan perempuan wirausaha di seluruh Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Program tersebut akan membekali para perempuan wirausaha dengan ilmu, koneksi, ketrampilan dan teknologi yang dibutuhkan dalam membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Sejak 2016, program Pahlawan Ekonomi bersama #SheMeansBusiness menjalin kolaborasi melalui rangkaian workshop, sesi pelatihan, dan sumber materi acuan untuk keterampilan digital. Selain itu, #SheMeansBusiness juga membekali anggota Pahlawan Ekonomi dengan ilmu, koneksi, keterampilan dan teknologi yang dibutuhkan.
Beth Ann Lim mengatakan beberapa program dan pelatihan yang dijalankan bersama dengan Pahlawan Ekonomi (PE) melalui program #SheMeansBusiness ini bukan hanya sekadar mengenalkan ke platform-platform sosial media mereka, seperti Facebook, Instagram dan Whatsapp, melainkan juga mengenalkan apa saja alat gratis yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM perempuan untuk memajukan bisnisnya.
Di samping itu, melalui program tersebut pihaknya juga memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM bagaimana mereka bisa melakukan customer service yang baik melalui whatsapp. Menurutnya, dalam ruang lingkup bisnis UMKM, hubungan relasi dengan customer dinilai lebih personal.
Selain itu, dalam program tersebut, pelaku UMKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi juga diajarkan meningkatkan penjualan. "Kami mengajarkan kepada mereka bagaimana bisa memiliki kemampuan pemasaran yang lebih baik melalui platform-platform sosial media," katanya.
Salah satu pelaku UMKM yang telah sukses melalui program tersebut adalah Dahliana Tuhuteru dengan produknya Ina Pie. Sejak tahun 2010, Ina sapaan lekatnya, adalah seorang single parent. Kala itu, dengan banyaknya tagihan dan biaya hidup, Ina harus menghidupi kedua buah hatinya. Ina pun bangkit dengan membangun usaha membuat pie.
"Sejak 2010 saya ditinggal suami jadi gimana caranya anak saya bisa hidup. Jadi saya akhirnya diajari ibu saya buat kue. Tapi ibu saya pesan jangan semua kue dibikin," kata Ina.
Akhirnya, Ina pun memilih untuk menekuni bisnis kue pie tersebut. Ina kemudian mengikuti pelatihan Pahlawan Ekonomi. Dari program tersebut, ilmunya membuat pie semakin terasah. Terlebih, dengan pelajaran yang telah didapat untuk menjual produk melalui internet, seperti, Facebook, Instagram dan Whatsapp.
"Setelah saya terjun ke Pahlawan Ekonomi, yang tadinya varian rasa hanya lima, sekarang banyak. Karena saya sharing dengan chefnya. Jadi kalau kita bikin (produk makanan) kita tidak boleh merasa enak sendiri," ujarnya.
Hasil mengikuti pelatihan Pahlawan Ekonomi yang berkolaborasi dengan #SheMeansBusiness, omzet penjualan produk Ina pun terus meningkat. Bahkan, produknya kini sudah tersebar ke seluruh pelosok nusantara.
"Jadi keuntungan saya yang tadinya tidak tahu jadi tahu, yang tadinya tidak bisa jadi bisa. Sekarang omzet per bulan Rp 30 juta sampai Rp 40 juta," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyuntikkan semangat berapi-api kepada para pelaku UMKM dalam momen kerja sama dengan Facebook yang digelar bersamaan dengan acara launching program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang di Kaza Mall Surabaya, Sabtu lalu.
Risma mendorong mereka agar tidak bosan berusaha, tidak lelah, dan tidak menyerah untuk terus mengembangkan produknya. Wali Kota Risma juga mengimbau kepada para peserta yang baru tergabung dalam Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda agar mereka mendaftarkan merek paten produknya. Harapannya, agar brand yang sudah dibuat itu tidak ditiru oleh orang lain.
http://bit.ly/2EPArgf
June 03, 2019 at 06:59AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EPArgf
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment