REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Rekayasa pemberlakuan satu arah atau one way pada wilayah tol pada Ahad (2/6) lalu, telah diberlakukan kembali mulai pukul 06.14 WIB pagi. Rekayasa itu diberlakukan oleh Jasa Marga dan pihak kepolisian mulai dari KM 69 Gerbang Tol Cikampek Utama sampai dengan KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung.
Pemberlakuan ini memberikan sejumlah catatan dari para pemudik yang pada tahun ini menggunakan jalan tol untuk dilintasi. Salah satu pemudik, Rahadeni Ayu, menyebut salah satu kendala dalam pemberlakuan satu arah adalah adanya kondisi dimana banyak pemudik yang pindah lajur dari A dan B, maupun sebaliknya.
“Banyak pemudik yang pindah jalur dari lajur contra flow atau lajur B ke arah Jakarta, ke lajur biasa ke arah Semarang. Mereka lalu bertemu dengan kendaraan di jalur biasa yang berada di sisi kanan yang rata-rata memiliki kecepatan tinggi. Jadi sangat berbahaya,” ungkap perempuan yang dipanggil Deni kepada Republika.co.id, Ahad lalu.
Adanya perpindahan itu, kata dia, disebabkan karena adanya beberapa titik pembatas yang dibiarkan terbuka. Sehingga, hal itu membuat para pemudik yang telah berada di lajur B bisa kembali ke lajur A dengan mudah.
Oleh sebab itu, dia menyarankan, sebaiknya tak ada celah lagi yang dibiarkan terbuka, agar para pengendara tak berpindah lajur. “Kalau tidak, ya, berarti harus menjadi titik kewaspadaan bagi para pemudik lain yang tengah memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi,” ungkap Deni.
Selanjutnya, dia juga menyoroti kurang layaknya kondisi rest area yang ada di wilayah Jawa Tengah. Meskipun hanya sepintas dan tak mampir, dia menilai kondisi rest area kurang rapi.
“Sekilas kurang rapi, mungkin memang belum selesai, ya. Lalu, pom bensinnya kan belum permanen, beberapa saya lihat masih didirikan yang berdiri sendiri,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, ibu dua anak itu pun memberikan saran kepada pihak pengelola jalan tol untuk memperhatikan keadaan rest area yang ada. Jangan sampai, tambah dia, rest area yang ada, memiliki kondisi seperti kondisi yang dia temukan pada tahun-tahun sebelumnya karena memang belum dibuat.
“Meskipun kita sudah makasih banget dipikirin jalannya, kita tetap berharap kualitas rest area sekeren kualitas jalannya,” jelas dia.
Namun, secara keseluruhan, Deni mengaku dia sangat menikmati perjalanan mudiknya ke Temanggung, Jawa Tengah pada tahun ini. Sebab, dengan adanya pemberlakukan satu arah, dapat mengurangi kepadatan arus dan perjalanan menjadi jauh lebih singkat.
http://bit.ly/2QCSEm6
June 03, 2019 at 07:30AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QCSEm6
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment