REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim setelah berpuasa sebulan lamanya. Di hari lebaran, umat Muslim biasanya menyajikan makanan yang memang menjadi khas Lebaran untuk disantap keluarga dan tamu yang berkunjung.
Chef Haryo Pramoe, mengatakan makanan Lebaran biasanya disesuaikan dengan tradisi setempat di mana lebaran berlangsung. Misalnya, tradisi Melayu biasanya menyajikan makanan seperti lontong sayur. Namun begitu, menurutnya, tidak ada standar bahwa makanan Lebaran harus sama di setiap daerah.
Makanan apapun, selama itu halal, bisa disajikan sebagai santapan di hari Lebaran. Yang penting, kata Chef Haryo, makanan Lebaran yang disajikan adalah makanan yang disukai oleh keluarga. Namun Rasulullah, menurutnya, menyarankan agar membuat makanan yang berkuah sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang.
Di beberapa wilayah Indonesia, Lebaran umumnya menjadi momen untuk menyajikan makanan khas seperti ketupat dan opor ayam, lontong sayur, sambal goreng ati, dan lainnya. Chef Haryo mengatakan, tidak ada standar bahwa saat Lebaran meja makan harus penuh dengan berbagai jenis makanan.
Karena pada dasarnya, esensi Lebaran bukan bermewah-mewahan, melainkan untuk berbagi kebahagiaan dengan yang lain. Hal itu salah satunya dengan menghidangkan makanan untuk disajikan bagi sanak keluarga dan para tamu yang berkunjung ke rumah kita.
"Makanan Lebaran adalah makanan untuk berbagi kebahagiaan. Sebuah kebanggaan bisa berbagi makanan yang kita sukai dengan yang lain seperti tamu, yang tujuannya untuk silaturahim," kata Chef Haryo saat dihubungi.
Chef yang memiliki sertifikat Chef Halal Indonesia ini mengatakan, ia bahkan pernah menggelar open house dengan menyajikan satu jenis makanan, yakni nasi rawon. Nasi rawon yang dibuatnya membuat banyak orang datang berkunjung ke rumahnya.
Pasalnya, rawon yang dibuat Chef Haryo memiliki kuah bumbu kluwek yang kental. Nasi rawon lebih nikmat lagi karena disajikan dengan sambal terasi dan kerupuk udang.
Karena tujuannya untuk berbagi kebahagiaan, keluarga juga bisa menyajikan hidangan yang praktis yang bisa disiapkan sejak beberapa pekan sebelumnya. Misalnya, siomay. Selain lebih mudah, makanan ini dapat disimpan terlebih dahulu di freezer atau lemari es pembeku untuk disajikan saat Lebaran tiba.
Di hari Lebaran, siomay bisa dikeluarkan dari lemari es untuk kemudian dikukus. Siomay tinggal disajikan dengan sambal kacang dan saus.
Selain siomay, bakso juga bisa menjadi pilihan makanan yang disajikan saat Lebaran. Menurut Chef Haryo, bakso bisa dibeli langsung di pasar atau dibuat sendiri di pasar.
"Kita bisa membeli bahan daging sapi terlebih dahulu dan kemudian membawanya ke toko penggilingan bakso di pasar, tinggal bilang penggilingan mana yang bagus, campuran sagu yang bagus, sedang atau ekonomis," ujarnya.
Bakso bisa disimpan dalam freezer. Di hari Lebaran, tinggal menyiapkan kuah daging atau kuah tulang yang dibubuhi garam, bumbu penyedap, potongan daun bawang dan bawang goreng, bawang putih. Bakso kuah kemudian bisa disajikan dengan saus sambal.
"Sifat makanan Lebaran itu bertamu, makanan berupa camilan atau rekreasi seperti bakso bisa jadi pilihan dan mudah disajikan," tambahnya.
http://bit.ly/2XkuSh7
June 02, 2019 at 08:01AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2XkuSh7
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment