REPUBLIKA.CO.ID, OFF SICILY -- Otoritas italia telah setuju memberikan akses kapal Open Arms ke pelabuhan untuk menurunkan 62 migran afrika. Awalnya, negara tersebut menolak untuk memberikan akses pada kapal yang menyelamatkan orang-orang yang hanyut di lautan Libya itu.
Dikutip dari Reuters, lembaga yang fokus pada misi penyelamatan dari Spanyol ini telah membawa migran afrika sejak Rabu. Mereka menemukan seluruh migran terapung di laut menggunakan perahu karetn dan berusaha menuju Tripoli, Libya.
Pendiri Open Arms Oscar Camps mengatakan kapal akan berlabuh di pelabuhan Taranto Italia selatan pada Selasa sore. Kelompok yang sebagian besar orang Afrika Tengah dan Barat ini terdiri dari tiga wanita, dua balita, dan 24 anak di bawah umur. Mereka ingin mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Pemerintah Italia telah mengambil langkah keras terhadap imigrasi dan sebelumnya menentang upaya penyelamatan kapal pendatang di wilayahnya. Perselisihan dengan Open Arms telah terjadi berkepanjangan dan dapat diselesaikan setelah pengadilan memerintahkan pihak berwenang untuk membuka pelabuhan, yang memungkinkan 100 migran untuk turun.
Setelah keputusan itu, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese mengisyaratkan negara itu mungkin melunakkan posisinya. Salah satu langkah awal dengan mengevakuasi 11 kelompok yang membutuhkan penangan medis ke pelabuhan Augusta oleh penjaga pantai.
Penjaga pantai Italia menyatakan sehari sebelum penerimaan migran Afrika, Di pulau Lampedusa ditemukan lima wanita jenazah diambil pada Ahad pagi. Mereka meninggal dunia akibat kapal terbalik dalam kondisi laut yang buruk pada Sabtu.
Selain itu, penjaga pantai pun berhasil menyelamatkan 149 orang termasuk 13 wanita dan tiga anak-anak. Mereka korban kapal yang tenggelam kurang dari satu mil dari Lampedusa. Korban selamat mengatakan sebanyak 20 orang menghilang. Mereka yang hilang di laut berasal dari Aljazair, Tunisia, dan Pakistan.
https://ift.tt/2QMIpxz
November 25, 2019 at 07:20AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QMIpxz
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment