REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan menjadi momentum semua ibadah mendapat imbalan berlipat ganda. Tak hanya ritual shalat dan puasa, bederma pun menjadi sebuah amalan horizontal yang amat dianjurkan pada bulan ini. Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) Dr Oni Sahroni menjelaskan, ada beberapa alasan berderma saat bulan suci tersebut berpredikat utama.
Pertama, tingginya angka orang yang membutuhkan serta minimnya tingkat donasi. "Hal itu menunjukkan tingkat kebutuhan donasi menjadi sangat besar," ujarnya kepada Republika. Kedua, kata dia, Ramadhan me rupakan momentum beribadah, berbagi, sekaligus bersedekah. Imbalan pahala yang disediakan Allah SWT pun berlipat diban dingkan hari-hari biasa.
Ketiga, bagi wajib zakat seperti pedagang dan pebisnis yang menghitung zakat setiap tahun, Ramadhan termasuk momentum mengeluarkan zakat ketika sudah genap haulnya. "Alasan keempat, banyak hadis Rasulullah SAW yang menegaskan keutamaan ber sedekah pada Ramadhan," kata Oni.
Ia menyebutkan, dalam hadis riwayat (HR) Bukhari, Rasulullah SAW dinyatakan sebagai orang paling dermawan. Rasulullah SAW bahkan ldikatakan, melebihi angin yang berhembus.
Dalam hadis lain, kata Oni, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang sedang ber pua sa. Maka dia akan mendapat kan pahala orang tesebut tanpa mengurangi pahala yang ber pua sa itu sedikit pun juga."
Dia melanjutkan, dalam HR Al Baihaqi, Rasulullah bersabda, "Dari Anas ra ia berkata, Rasulullah SAW pernah ditanya, apakah sedekah paling utama? Beliau menjawab: 'Sedekah paling utama adalah sedekan pada bulan Ramadhan'."
http://bit.ly/2PxVZ5p
April 29, 2019 at 04:16PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2PxVZ5p
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment