Tuesday, April 9, 2019

Cara Ottoman Dekati Muslim Cina

Ottoman memberikan bantuan keuangan dan beasiswa untuk Muslim Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rombongan Menteri Pertahanan Ottoman Enver Pasha menetap di Cina selama empat bulan. Enver tidak hanya menemui kelompok Muslim Cina di Shanghai, tapi juga mengunjungi Muslim di kotakota lainnya. Rombongan Enver juga berpartisipasi dalam shalat Jumat bersama Muslim setempat dan membacakan khotbah atas nama Sultan Abdul Hamid II. 

Setelah lebih dari empat bulan tinggal di Cina, rombongan Enver mulai kekurangan dana. Rusia memanfaatkan keadaan itu dengan memberikan bantuan. Tidak lama kemudian, Tsar Rusia Nicholas II mengundang Enver Pasha ke Rusia. Atas izin Istanbul, Enver Pasha meninggalkan Cina menuju Rusia untuk memenuhi undangan Tsar Rusia. Walaupun terbilang singkat, kedatangan Enver Pasha telah membuka hubungan antara Kesultanan Turki Usmani dan Muslim Cina. 

Ottoman terus menjalin hubungan dengan Muslim Cina lewat pengiriman utusan berikut nya, Muhammad Ali. Diplomat yang fasih berbahasa Arab dan Inggris itu mencoba memikat hati masyarakat Muslim Cina dengan memberikan bantuan keuangan dan kesempatan belajar agama ke Turki.

Ali juga sempat menemui Imam Wang Haoren (1849-1919), salah satu cendekiawan Muslim Cina terkemuka dan pelopor modernisasi madrasah-madrasah di Cina. Dialah orang pertama yang membuat kebudayaan dan bahasa Cina masuk dalam kurikulum pelajaran sekolah-sekolah Muslim yang sebelumnya hanya menawarkan pendidikan dalam bahasa Arab. Dalam sejarah Cina, ia dikenang sebagai “jembatan pemersatu”. 

Kepada Imam Wang, Ali menyampaikan maksud kedatangannya bahwa Kesultanan Turki Usmani berencana akan memodernisasikan pendidikan untuk kemajuan dunia Islam. Imam Wang pun sepakat dengan ide modernisasi pendidikan. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2D5jduC
April 09, 2019 at 04:16PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2D5jduC
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment