REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Berbagai rekor apik mampu ditorehkan Manchester United (MU) sejak Ole Gunnar Solskjaer ditunjuk sebagai pelatih sementara United untuk menggantikan Jose Mourinho pada pertengahan Desember tahun lalu. Torehan tidak terkalahkan di 11 laga di semua ajang menjadi capaian paling impresif United sejak saat itu.
Namun, grafik penampilan United malah terus merosot, justru usai Solskjaer dipercaya menjadi pelatih permanen United dengan durasi kontrak selama tiga tahun, akhir bulan lalu. Kekalahan 0-3 dari Barcelona pada leg kedua babak perempat final Liga Champions, tengah pekan ini, menjadi kekalahan kelima United dalam tujuh laga terakhir di semua ajang.
Selama periode tersebut, MU bahkan menelan dua kekalahan beruntun dari Wolverhampton Wanderers di kancah Liga Primer Inggris dan babak perempat final Piala FA. Tidak hanya itu, salah satu sorotan utama di rentang waktu tersebut adalah catatan buruk performa tandang United, terutama di pentas Liga Primer Inggris.
Untuk pertama kalinya di Liga Primer Inggris musim ini, United menelan dua kekalahan beruntun di partai tandang. Pertama, saat dibekap Arsenal, 0-2, dan kala dihajar Wolves, 1-2. Jika kembali menelan kekalahan di laga tandang berikutnya, maka itu akan menjadi catatan performa tandang terburuk United di kancah Liga Primer Inggris sejak Januari 1996 lalu.
Catatan buruk ini yang coba dihindari runner-up Liga Primer Inggris musim lalu tersebut kala melawat ke markas Everton, Stadion Goodison Park, pada matchday ke-34 Liga Primer Inggris, Ahad (21/4) malam WIB. Tidak hanya demi menghindari rekor buruk, kemenangan dibutuhkan United di laga itu guna menjaga peluang untuk bisa finis di empat besar atau dua tiket terakhir tampil di Liga Champions musim depan.
Berada di peringkat keenam, United tertinggal dua poin dari Arsenal dan Chelsea, yang berada di peringkat keempat dan kelima secara berurutan. Sementara dari Tottenham Hotspur, yang duduk di peringkat ketiga, United masih terpaut tiga angka. Apalagi, setelah laga Everton, United mesti menghadapi Manchester City dan Chelsea.
Karena itu, kemenangan di Stadion Goodison Park akan memiliki makna krusial buat United, yang telah tersingkir dari gelaran Liga Champions dan Piala FA.
''Kami ingin tampil lagi di Liga Champions musim depan. Jadi laga Everton, Manchester City, dan Chelsea akan memiliki arti penting di sisa musim ini. Tentu kami kecewa tersingkir di Liga Champions. Namun, kami tidak memiliki waktu lagi. Kami harus berkonsentrasi dan fokus ke laga berat pada akhir pekan ini,'' kata Ole Gunnar Solskjaer, seperti dikutip Sky Sports, tengah pekan ini.
Di laga kontra Everton, United tidak bisa lagi berharap pada keberuntungan yang didapatkan di laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris, tepatnya saat menang 2-1 atas West Ham United, akhir pekan lalu. Solskjaer sempat mengakui, di laga tersebut, timnya memang sedikit beruntung bisa meraih kemenangan setelah mendapatkan dua kali hadiah tendangan penalti.
Dari segi permainan, pelatih asal Norwegia itu berharap, Paul Pogba dan kawan-kawan bisa memperbaiki performa, terutama dalam hal soliditas di lini belakang dan penyelesaian akhir. ''Kami belum bisa menampilkan kembali performa terbaik kami. Kami terlalu terbuka dan alur serangan kami belum sempurna,'' ujar Solskjaer.
http://bit.ly/2VR52QZ
April 19, 2019 at 02:02PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VR52QZ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment