REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Investasi menjadi salah satu instrumen signifikan dalam menggerakan perekonomian bangsa. Itulah yang memicu Gubernur Jabar HM Ridwan Kamil giat menjalin komunikasi dengan negara lain. Harapannya, investasi terus mengalir ke Tanah Air, khususnya Provinsi Jabar.
Diplomasi Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, dengan perwakilan negara sahabat bertujuan untuk membuka peluang kerja sama. Belum lama ini, Emil berdiplomasi dengan Duta Besar Amerika Serikat, Duta Besar Kanada, Duta Besar Swedia, dan beberapa negara sahabat lainnya.
Bahkan, Emil pun sempat bersafari ke sejumlah negara Timur Tengah untuk membuka peluang kerja sama di berbagai bidang. ‘’Dari door to door itulah, investasi dengan nilai yang besar berpeluang hadir di Provinsi Jawa Barat,’’ ujarnya.
Emil sengaja mengajak para pengusaha Kadin untuk turut serta bersama Pemerintah Jawa Barat, menindak lanjuti banyaknya peluang tersebut. Pemprov Jabar akan terus giat mengundang minat investor masuk ke Provinsi Jawa Barat.
Pihaknya optimistis, Jabar akan terus menjadi destinasi investasi yang unggul di Indonesia. Ketertarikan investasi itu tidak lepas dari ketersediaan infrastruktur di Provinsi Jabar. ‘’Di Jabar ada bandara Husein Sastranegara (Bandung), BIJB Kertajati (Majalengka), Nusawiru (Pangandaran), juga Bandara di Tasikmalaya dan Sukabumi yang saat ini terus dikembangkan,’’ papar Emil.
Selain itu, kata dia, ada juga jalan tol strategis, hingga Pelabuhan Patimban di Subang, terus digenjot perkembangannya. Semua pembenahan infrastruktur tersebut, sambung dia, bertujuan untuk kelancaran pergerakan orang dan barang.
Pihaknya dengans erius mendorong hadirnya reformasi peraturan, khususnya terkait dengan percepatan perizinan. Emil menawarkan special economic zone atau kawasan ekonomi khusus (KEK) kepada para investor.
Dinilai Emil, pembangunan KEK akan menjadi daya tarik besar bagi investor dengan banyaknya insentif dan kemudahan yang ditawarkan. Di antaranya tingkat pajak yang jauh lebih kecil, atau bahkan tidak ada pajak sama sekali. Kemudian, pembangunan infrastruktur di area KEK yang terjamin oleh pemerintah pusat, serta tata koneksi logistik yang lebih baik.
Menurut Emil, Pemprov Jabar menargetkan beberapa titik KEK bisa segara terwujud di Jabar, yakni di Kawasan Sukabumi, Pangandaran, dan segitiga rebana (Cirebon, BIJB Kertajati Majalengka, Pelabuhan Patimban Subang).
‘’Para dubes sudah pada datang, semua menawarkan kerjasama,’’ tambah Emil. Dirinya berharap, Ketua Umum Kadin Jabar yang baru mampu membawa para pengusaha Jabar bisa bersaing secara global. Dia mengajak jajaran Kadin Jabar agar menjadi mitra pemerintah dalam memajukan perekonomian.
‘’Jajaran Kadin Jabar harus kompak. Saya butuh partner untuk 'ngabret',’’ paparnya. Tidak hanya itu, Emil juga mengajak Kadin Jabar agar membina desa dengan membantu mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menurutnya, hal itu sebagai perwujudan ekonomi Pancasila, yakni mewujudkan sila ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’. "Desa dibela, lingkungan kita dukung, hadir pula ekonomi kewilayanan demi mengurangi ketimpangan,’’ tegasnya.
Ketua Umum Kadin Jabar 2019- 2024 Tatan Pria Sudjana menyatakan siap membangun sinergi dengan Pemprov Jabar dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin. Pihaknya berharap, pelaku usaha Jabar mampu membangun kemandirian, kedaulatan, dan eksistensinya di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
‘’Kita siap sama bahu- membahu bersama seluruh pengurus, dan menjadikan Kadin Jabar Juara Lahir Batin,’’ kata Tatan. Pelaku usaha di Jabar, kata dia, akan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jabar. Dengan demikian, eksistensi Kadin Jabar dapat dirasakan nilai manfaatnya oleh para pelaku usaha dan para stakeholder.
http://bit.ly/2X49qwg
April 12, 2019 at 03:08PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2X49qwg
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment