Monday, April 22, 2019

Markas Militer Mali Diserang, 11 Tentara Tewas

Kekerasan yang meningkat membuat pemerintah Mali mengundurkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok pria bersenjata menyerang sebuah markas militer di Mali pada Ahad subuh (21/4) hingga menewaskan 11 tentara serta membakar markas yang berada di tengah-barat Mali itu. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Mali tengah dalam beberapa tahun belakangan ini beberapa kali diserbu oleh kalangan garis keras jaringan Alqaidah. Para penyerang bersenjata, yang jati dirinya tidak diketahui, menyerang markas tentara itu di Distrik Guire pada pukul 05.00 waktu setempat setelah mendekati iring-iringan 11 kendaraan.

"Mereka membakari markas tersebut dan menggondol perlengkapan," kata anggota parlemen daerah, Niame Keita.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Mali membenarkan ada serangan serta 11 tentara tewas dan sejumlah lainnya cedera. Keita sebelumnya mengatakan jumlah yang tewas dilaporkan ada 12 tentara.

Pada Maret, sebuah kelompok jaringan Alqaidah mengatakan berada di balik serangan serupa ke sebuah markas tentara di kabupaten Mopti yang menewaskan 16 tentara. Kekerasan yang meningkat membuat pemerintah Mali mengundurkan diri.

Pihak berwenang selama ini dihujani kecaman karena tak dapat memukul mundur kelompok militan dan melucuti senjata mereka setelah pembantaian massal yang dialami 157 desa oleh suatu kelompok suku mengguncang negara itu pada Maret. Baik Mali maupun negara tetangganya, Burkina Faso, telah mengalami lonjakan pertikaian yang dipanas-panasi oleh kalangan garis keras yang ingin memperluas pengaruh mereka.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ULRUAc
April 22, 2019 at 05:16PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ULRUAc
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment