REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Putra pembalap legenda Formula one (F1), Michael Schumacher, Mick Schumacher melakukan debutnya di F1 selama tes di Bahrain pada hari Selasa (2/4) waktu setempat. Bersama Ferrari yang membawa ayahnya, Michael meraih lima dari tujuh gelar juara dunianya, Mick tampil memukau dengan menempati peringkat dua tercepat.
Mick menjadi pusat perhatian saat ia menyelesaikan 56 lap pertamanya di belakang kemudi sebuah mobil F1. Posisi pertama diraih Max Verstappen dari Red Bull dengan mencatat waktu tercepat pada hari itu.
Ferrari Driver Academy sedang mengevaluasi Mick sebagai pembalap prospek F1 untuk masa depan. Mick yang baru berusia 20 tahun mengendarai mobil Alfa Romeo pada hari kedua tes pada hari Rabu (3/4).
Sesi pagi berlangsung dengan sejumlah fotografer di luar garasi Ferrari. Sementara ibu Mick, Corinna, menyaksikan kemajuan awal putranya dari dinding lubang. Beberapa mekanik Ferrari telah bekerja pada mobil ayahnya selama puncak dominasi Ferrari di awal tahun 2000-an dan melihat nama keluarga di sisi mobil adalah gambar yang menggugah.
Sayangnya bagi Mick, sirkuit padang pasir dihantam hujan setelah tengah hari. Ini menghasilkan penundaan empat jam karena debu dan air hujan digabungkan membuat kondisi lintasan yang berbahaya. Mobil kembali ke sirkuit dengan sisa waktu sekitar 90 menit dan dengan lintasan yang mengering cepat, Mick mulai menerangi layar timing.
"Setiap kali saya keluar, saya belajar sesuatu yang baru, saya belajar sesuatu yang baru tentang cara mengendarai mobil, tentang perasaan yang saya miliki di dalam mobil, perasaan yang sebenarnya saya cari di dalam mobil," ujar Mick, dilansir dari laman Espn.com, Rabu. "Dan saya pikir kami berhasil dengan sangat baik, terima kasih kepada orang-orang yang membawakan saya informasi yang saya butuhkan. Saya pikir harmoni dalam tim sangat baik."
Mick menjadi pembalap pertama yang tampil di bawah tanda 1:30 (satu menit, tiga puluh detik), dengan 1: 29.976 saat ia bertukar putaran cepat dengan Verstappen. Pasangan itu, yang pergi berlibur bersama-bersama di masa muda, sangat cocok dengan timesheets.
Tetapi Mick menggunakan ban paling lembut dan paling kuat di jajaran Pirelli, sementara Verstappen menggunakan set ban bekas yang dua langkah lebih keras. Pada putaran terakhirnya, Verstappen membuat 1:29.379, mengalahkan upaya terbaik Mick.
"Jelas Max memiliki banyak pengalaman," kata Mick. "Dibandingkan dengan dia, saya pikir kami melakukan pekerjaan kami masing-masing dan pada akhirnya saya sangat senang tentang perasaan saya di dalam mobil dan betapa percaya dirinya saya. Saya pikir itu adalah hari yang sangat baik."
https://ift.tt/2JXNWzw
April 03, 2019 at 04:45PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JXNWzw
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment