REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mudik lebaran Idul Fitri telah menjadi peristiwa budaya dan keagamaan yang sangat fenominal. Untuk menyambut tradisi mudik tersebut, tahun ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diinisiasi oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM-PBNU) akan memberangkatkan 3.625 pemudik ke kampung halaman mereka masing-masing.
Program “Mudik Berkah Bareng NU-2019” (MBB-NU) tahun ini menambah liputan baru, yaitu Program Arus Balik dari kampung kembali ke Jakarta. Selain itu MBB-NU tetap mempertahankan rute Jakarta – Lampung dengan tujuan akhir Tulang Bawang.
Pemudik akan dipusatkan - berangkat dari Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat pada hari Kamis, 30 Mei 2019. Sedangkan arus balik dari kampung ke Jakarta dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2019 dilakukan secara terbatas di masing-masing pengurus wilayah dan cabang NU yang ditunjuk oleh LTM-PBNU.
Untuk pengambilan formulir mudik gratis akan dibuka pada hari ini, minggu 14 April 2019 di kantor PBNU Jl. Kramat Raya no 164 Jakarta Pusat. Sedangkan penukaran tiket atau kepastian mendapatkan seat dilakukan pada hari minggu, tgl. 5 Mei 2019.
Ada pun jumlah seat yang disediakan untuk termin pertama (hari ini) sebanyak 2.000 seat dengan berbagai trayek/kota tujuan. Untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah mulai dari Kuningan, Cilacap, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur akan menyisir kota-kota Tuban, Lamongan, Gresik, Bojonegeoro, Madiun, Jombang, Mojokerto, Malang, sampai ujung timur pulau Jawa dan Madura, ditambah rute Jakarta Lampung (Tulang Bawang dan Metro).
Sedangkan formulir sisanya sebanyak 1.600 seat akan dibuka kembali pada hari minggu tanggal 28 April 2019. Syarat dan ketentuan untuk mendapatkan formulir mudik gratis cukup menyerahkan foto copy KTP atau SIM, dan Kartu Keluarga (KK),
Tujuan diselenggarakannya mudik adalah ingin menyapa dan melayani para urban Ibukota Jakarta, khususnya warga nahdliyyin yang ingin berlebaran di kampung halaman mereka masing-masing secara gratis.
Tujuan lain yang tidak kalah pentinnya adalah membantu pemerintah dalam mengurangi kepadatan arus lalu-lintas, dan menarik minat para pemudik motor agar beralih menggunakan moda trasnsportasi bus gratis.
Kenapa target utamanya para pemotor?
Karena faktanya setiap tahun angka kecelakaan lalu-lintas di musim lebaran didominasi oleh para pemotor. Bisa jadi para pemotor rawan terhadap kecelakaan, karena capek atau kelelahan dalam menempuh perjalanan jauh.
Untuk mengantisipasi rasa cape, pegel dan lelah, LTM-PBNU juga telah menyiapkan posko-posko lebaran berbasis masjid. Posko-posko tersebut ditempatkan di berbagai masjid sepanjang jalur pantura sebanyak 30 titik/posko mulai dari Merak, Provinisi Banten sampai dengan Banyuwangi, Jawa Timur.
Lebih dari itu, dalam rangka membagi kebahagiaan kepada sesama menjelang lebaran Idul Fitri, LTM-PBNU juga menyelenggarakan beberapa kegiatan Bakti Sosial. Tahun ini Bakti Sosial berupa santuan kepada 200 santri dhu’afa dan anak yatim pada saat acara pelepasan mudik tgl. 30 Mei 2019.
Bakti Sosial lainnya yang sudah rutin dilakukan oleh LTM-PBNU adalah Bersih-Bersih Masjid (BBM) yang sudah dimulai pada awal Maret di beberapa Kota dan Kabupaten di Sumatera dan Jawa sampai menjelang puasa – rahamdhan.
http://bit.ly/2Gpfkld
April 14, 2019 at 05:25PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Gpfkld
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment