Monday, April 22, 2019

PDIP, Gerindra, PKS Unggul Sementara di Pileg DKI Jakarta

Hitungan suara KPU yang masuk untuk Pileg DKI baru 20 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih dalam proses penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) DPRD Provinsi DKI Jakarta 2019. Hingga sore ini, Senin (22/4), PDIP masih unggul dalam penghitungan suara.

Dalam penghitungan, urutan pertama dipegang oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan hasil 18,96 persen. Disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 18,09 persen dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 15,14 persen.

Data ini didapatkan dari situs resmi KPU yaitu situs pemilu2019.kpu.go.id. Suara real count yang masuk baru mencapai 20 persen atau baru memuat 1.140 dari 29.063 total Tempat Pemungutan Suara (TPS) di DKI Jakarta.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Betty Epsilon, mengatakan belum bisa menyimpulkan hasil Pileg DKI Jakarta. Sebab, yang terpapar di website resmi KPU merupakan gambaran sementara.

“Belum bisa mengambil kesimpulan baru di input juga 20 persen sedangkan total TPS sekitar 29 ribu. Belum bisa komentar kesimpulannya. Masih proses,” ucapnya.

Menurutnya, hasil penghitungan suara sudah transparan karena melalui website. Masyarakat bisa memberi saran dan kritik jika menemukan kesalahan.

“Sebenarnya dibuka website ini untuk atensi masyarakat kalau ada salah input atau sebagainya karena kami disini kerja 24 jam. Jadi, butuh masukan dari masyarakat jika terjadi kesalahan akan diperbaiki,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan hasil yang didapatkan baru sementara. Hasil akhirnya belum keluar. Sehingga dia tidak dapat memastikan untuk ke depannya.

“Masih belum tau ya untuk hasil akhir berapa. Itu kan berdasarkan quick count dan hasil sementara dari KPU. Ya semoga mengawal suara dengan baik,” ucapnya. Hasto mengaku optimistis memenangkan Pileg 2019 DKI Jakarta.

Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI 2019 dari Partai Gerindra sekaligus Juru Bicara BPN, Andre Rosiade, mengatakan belum sempat mengecek hasil Pileg DPRD DKI Jakarta 2019.

“Terus terang saya belum tahu. Belum cek juga. Tapi harapannya sih, angkanya terus meningkat. Kami selalu kawal terus sampai akhir agar tidak terjadi kecurangan,” ucapnya.

Menurutnya, pemilu 2019 ini terburuk era pascareformasi. Sebab, terjadi dugaan kecurangan yang luar biasa. Seperti, kotak suara terbakar, melakukan penambahan hasil input data dan sebagainya.

“Banyaklah kecurangan itu dari Facebook, Instagram dan sebagainya. Harus ada  pemilihan ulang kalau terus dilakukan kecurangan. Tapi balik lagi kami tetap optimis menanti kemenangan serta kerja untuk rakyat,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2UwgOPr
April 22, 2019 at 07:31PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2UwgOPr
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment