CIAMIS -- Miris rasanya saat mendengar para elite politik terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi dan suap. Mulai dari bupati, gubernur, anggota DPRD, dan baru-baru ini ada yang terjaring lagi, tak tanggung-tanggung pelakunya pemimpin parpol Islam dan Kemenag.
Lemahnya iman dan hukuman yang ringan membuat tak ada efek jera, ditambah biaya politik dalam sistem demokrasi yang mahal, menjadi salah satu penyebab maraknya tindak pidana korupsi dan suap-menyuap.
Untuk menjadi bupati saja, seseorang harus mengeluarkan uang puluhan miliar rupiah, menjadi gubernur ratusan miliar, apalagi posisi yang lebih tinggi dari itu. Dengan kondisi seperti itu, tak heran rakyat pun dikhianati para pejabat dengan tindakan korupsi.
Harusnya mereka sadar bahwa jabatan yang mereka duduki adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Korupsi dan suap akan lenyap jika aturan dan solusi diambil dari Islam. Islam menuntaskan masalah dan membawa berkah.
Pengirim: Thama Rostika, Ciamis, Jawa Barat
http://bit.ly/2G5kdPT
April 10, 2019 at 02:13PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2G5kdPT
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment