Thursday, April 11, 2019

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Periode Kedua

Pemilu di India diwarnai kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, MUZAFFARNAGAR -- Putaran pertama pemilihan umum India sudah dimulai. Perdana Menteri Narendra Modi mengincar periode kedua setelah menggelar kampanye di tengah ketegangan dengan Pakistan awal tahun ini.

Terlihat antrean panjang di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Putaran pertama yang mencakup 142 juta pemilih ini digelar di 91 konstituen parlemen di seluruh 20 negara bagian dan wilayah federal.

Ada 543 kursi yang diperebutkan. Hampir 900 juta dari 1,3 miliar jiwa populasi India memiliki syarat untuk memilih.

Di sebelah selatan negara bagian Andhra Pradesh, seorang pendukung partai penguasa Telugu Desam Party tewas dalam bentrokan. Raziul Nasir, seorang konsultan di sebuah perusahaan konstruksi mengatakan ia khawatir dengan masa depan anak-anaknya.

"Yang hanya saya inginkan adalah orang-orang yang menyebarkan kebencian dikalahkan," kata Nasir kepada Aljazirah, Kamis (11/4).

Naresh Kumar, dari desa Bishada kota Dadri distrik Gautam Buddha Nagar mengatakan ia ingin partai Modi Bharatiya Janata Party (BJP) kembali berkuasa. Bishada menyaksikan hukuman mati tanpa pengadilan atas kasus yang berhubungan dengan sapi pada tahun 2015 yang menyebabkan kerusuhan.

"Modi telah melakukan banyak pekerjaan," kata Kumar yang berkerja di Perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik Nasional di Dadri.

Kekerasan merebak dalam pemilihan umum ini. Pada Selasa (9/4) lalu pemberontak melakukan serangan yang menewaskan legislator daerah dan empat petugas keamanan. Dua orang tewas di Jammu dan Kashmir, satu-satunya negara bagian India yang mayoritas populasinya Muslim.

Hal itu membuat pihak berwenang mengambil langkah lebih jauh. Toko-toko dan sekolah ditutup di Kashmir. Jalanan-jalanan kota itu juga ditutup setelah separatis mengajak warga Kashmir turun ke jalan untuk memprotes pemilu.

Shadab Ali, remaja berusaia 18 tahun yang akan memberikan hak suara pertamanya di Muzaffarnagar, sebelah utara Negara Bagian Uttar Pradesh. Ali berkumpul dengan sekelompok temannya di TPS yang didirikan di sebuah sekolah dasar. Di daerah itu, ada 65 orang yang tewas dalam bentrokan Muslim-Hindu dalam pemilu 2014 lalu.

"Modi bekerja tapi tidak cukup bagi kami, kami ingin pembangunan, saya akan memilih untuk pembangunan," kata Ali.

Para pemilih datang ke tiga TPS di Muzaffarnagar dengan jalan kaki, sepeda, motor, mobil atau traktor. Pemilu akan digelar selama 39 hari dan akan berakhir pada 19 Mei. Hasilnya akan diumumkan empat hari kemudian.

BJP menjadi partai terkuat meski Modi mengalami tekanan ekonomi karena tingginya angka penganngguran dan melemahnya pendapatkan pertanian, sektor yang menghidupi dua pertiga rakyat India.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ImFXK5
April 11, 2019 at 07:42PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ImFXK5
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment