REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Suasana hati kelompok yang gelisah, buruk dan tertekan ternyata dapat mendorong ide-ide kreatif. Sebab, suasana hati itu menjadikan respons kognitif kelompok cenderung muncul lebih cepat.
Walaupun, tentu suasana hati negatif ini tidak pernah diinginkan ada di sebuah kelompok, bahkan berusaha dihilangkan. Hal itu dikemukakan Bagus Suripto saat ujian terbuka promosi doktor di FEB UGM.
Bagus, merupakan mahasiswa program doktor ilmu manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Studinya didapatkan usai meneliti 120 kelompok yang ada di 15 organisasi.
Ia menilai, adanya tekanan dalam kelompok seperti tenggat waktu penyelesaian tugas merupakan ancaman bagi prestasi kelompok. Tapi, kondisi itu ternyata membuat kelompok cepat berpikir dan bertindak.
"Respons kognitif cepat dengan ide dan tindakan kelompok yang berfokus kepada masalah dan tugas yang dihadapi dapat menjadikannya memiliki kreativitas yang lebih baik," kata Bagus di FEB UGM, Selasa (9/4).
Bagus melihat, suasana hati kelompok yang negatif menjadikannya berkinerja lebih baik daripada kinerka individual. Pasalnya, kelompok mengalami sesuatu yang tidak disukai.
Namun, adanya keterikatan dalam kelmpok memaksa mereka untuk bisa bekerja sama. Bahkan, bila ada yang tidak menikmati proses penyelesaian akan mendorong yang lain lebih kreatif dan terarah.
"Bahkan, anggota-anggota lain akan terdorong untuk memberikan ide-ide kreatif yang relevan," ujar Bagus.
Dari penelitiannya, didapatkan suasana hati kelompok yang negatif berpengaruh positif terhadap kreativitas kelompok. Namun, ternyata emosi kelompok tidak cukup berperan dalam perilaku kreatif.
Bagus berpendapat, suasana hati yang negatif dapat diminimalkan dengan mengurangi kejadian yang menyebabkan tidak bahagia. Salah satunya bisa dilakukan dengan mendesain ulang tempat kerja.
"Dan tata waktu penyelesaian tugas kelompok untuk meminimalkan suasana hati yang negatif dalam kelompok," kata Bagus.
Selain itu, efikasi kolektif bermanfaat secara efektif dan efisien bagi organisasi dalam peningkatan kreativitas kelompok. Efikasi kolektif dapat diwujudkan sejak pembentukan kelompok.
Tentunya, dengan perekrutan yang sesuai, mempertimbangkan kompetensi kelompok, kemampuan koordinasi dan kerja sama, serta kemampuan berempat terhadap sesama kelompok.
"Bila kelompok telah terbentuk proses mutasi dan promosi dapat dilakukan sebagai langkah organisasi untuk meningkatkan efikasi kolektif," ujar Bagus.
http://bit.ly/2D6BmZ3
April 10, 2019 at 02:45PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2D6BmZ3
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment