REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam mendukung penerapan aturan larangan merokok sambil berkendara, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan melakukan sosialisasi, salah satunya memanfaatkan virtual message service (VMS). Fasilitas tersebut sudah terpasang di beberapa titik.
"Kami akan sampaikan imbauan agar pengendara mematuhi aturan dengan tidak merokok sambil berkendara karena membahayakan," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Pengedalian Operasional dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, mengemudikan kendaraan baik sambil merokok merupakan tindakan yang sangat berbahaya. Merokok kala mengemudi bisa mengganggu konsentrasi pengemudi dan bara api dari rokok yang tertiup angin juga berbahaya bagi pengguna jalan lain.
"Oleh karena itu, merokok sambil mengemudikan kendaraan memang perlu dilarang meskipun di dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tidak dijelaskan secara tersurat tentang kegiatan merokok sambil berkendara," katanya.
Di dalam UU tersebut, menurut Golkari, disebutkan larangan kegiatan yang berpotensi mengganggu konsentrasi pengemudi saat mengemudikan kendaraan. Ia juga menyebut ada juga kegiatan lain yang mengganggu konsentrasi pengemudi, seperti menggunakan ponsel.
Aturan terkait larangan merokok sambil berkendara tersebut ditetapkan melalui PM Nomor 12 Tahun 2019 tentang perlindungan keselamatan pengguna sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat menyertakan bahwa pengendara dilarang merokok selama berkendara. Setiap orang yang tidak mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain yang menyebabkan hilangnya konsentrasi dalam mengemudi bisa dipidana dengan kurangan maksimal tiga bulan dan denda maksimal Rp 750 ribu.
http://bit.ly/2V5vb1H
April 15, 2019 at 02:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2V5vb1H
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment