REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa Moor di Spanyol mulai melemah akibat pertikaian internal dan serangan dari kerajaan-kerajaan Kristen yang tak henti-hentinya. Sedikit demi sedikit, kekuatan bangsa Moor meng alami kemunduran dimulai dari Spanyol Utara.
Akibatnya, jutaan bangsa Moor meninggalkan Spanyol membawa harta benda me reka. Sementara itu, raja-raja Ero pa merebut kembali Toledo, Cordoba, dan Sevilla. Pada abad ke-11, perlawanan orang Spanyol Kristen mulai tumbuh dan di bawah Alfonso VI pasukan Kristen meng ambil kembali Toledo. .
Menghadapai perlawanan kerajaan-kerajaan Kristen, para penguasa Muslim di Spanyol meminta bantuan Murabitun, sebuah dinasti suku bangsa Berber di Afrika Utara untuk datang membantu mereka.
Pasukan Murabitun datang dan berhasil menghancurkan pemberon tak an Kristen di Spanyol. Tetapi, pada 1147 Dinasti Murabitun dikalahkan oleh koalisi lain suku Berber, yaitu Dinasti Muwahidun.
Pada 1482, kerajaan Islam Moor terpecah dan menanti ajal. Akhirnya, pada 2 Januari 1492, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella akhirnya mengibarkan bendera Kristen Spanyol atas Alhambra. Pada l8 Desember 1499, sekitar 3.000 Moor dibaptis oleh Kardinal Ximenes dan sebuah masjid terkemuka di Granada diubah menjadi gereja.
Ribuan buku hasil karya bangsa Moor dihancurkan oleh Ximenes, kecuali buku tentang pengobatan. Pada 1500, di sebuah masjid besar, tempat perempuan dan anak-anak meng ungsi, semua buku dalam bahasa Arab, terutama Alquran, dikumpulkan untuk dibakar. Ximenes telah membakar lebih dari 1.005.000 volume karya budaya Moor.
http://bit.ly/2IgaWZ9
April 10, 2019 at 02:30PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2IgaWZ9
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment