REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga pejabat Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, AS berencana memasukkan pasukan khusus Iran ke dalam daftar organisasi teroris. Hal akan menjadi langkah pertama Washington melebeli militer negara lain sebagai kelompok teroris.
Para pejabat tersebut mengatakan, keputusan ini akan diumumkan Departemen Luar Negeri pada Senin (7/4). Rumor tentang keputusan ini sudah lama beredar di Gedung Putih.
Pentagon menolak untuk mengomentari hal ini. Mereka merujuk ke Departemen Luar Negeri. Akan tetapi, Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih juga menolak untuk berkomentar. Misi Iran untuk PBB belum mau berkomentar.
Pengumuman ini bertepatan dengan satu tahun keputusan Donald Trump untuk menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Keputusan yang disusul dengan memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi kepada Iran.
Kabar tentang AS memasukkan pasukan khusus Iran ke dalam daftar organisasi teror ini pertama kali diberitakan surat kabar AS Wall Street Journal. AS sudah memasukkan puluhan entitas dan individu yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar hitam.
Namun, tidak pernah memasukkan Garda Revolusi sebagai satu organisasi penuh. Pada tahun 2007 Departemen Keuangan AS memasukkan Pasukan Quds yang diberada di bawah naungan Garda Revolusi Iran sebagai 'kelompok pendukung terorisme'.
Pasukan Quds unit Garda Revolusi Iran yang beroperasi di luar negeri. Departemen Keuangan AS mengatakan pasukan itu sebagai 'tangan utama Iran untuk menjalankan kebijakan mendukung teroris dan kelompok pemberontak'.
Iran sudah memperingatkan akan melancarkan respons 'yang menghancurkan' bila AS melanjutkan keputusan tersebut. Pada 2017 lalu Komandan Garda Revolusi Mohammad Ali Jafari mengatakan jika Trump melanjutkan langkah itu 'Garda Revolusi akan menganggap pasukan AS di seluruh dunia seperti ISIS.
Ancaman seperti itu sangat tidak menguntungkan bagi pasukan-pasukan AS yang ada di Irak. Di sana Iran memiliki persekutuan dengan pasukan Syiah yang markasnya bersebelahan dengan pasukan AS.
Sementara itu Senator dari Partai Republik Ben Sasse mengatakan hal ini menjadi langkah penting bagi Amerika untuk memaksimalkan tekanan mereka terhadap Iran. "Penandaan formal dan konsekuensinya mungkin baru, tapi para penjaga dari Garda Revolusi ini sudah lama menjadi teroris," kata Sasse.
Garda Revolusi Iran dibentuk pada 1979 untuk melindungi sistem pemerintahan yang berpusat pada ulama Syiah. Garda Revolusi organisasi keamanan terkuat di Iran. Mereka mengusai banyak sektor ekonomi Iran dan memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam politik.
Garda Revolusi yang memiliki rudal balistik dan program nuklir Iran. Teheran sudah memperingatkan misil mereka yang mampu mencapai 2.000 kilometer dalam membahayakan markas Israel dan AS di kawasan.
Angkatan darat, laut dan udara Garda Revolusi diperkirakan memiliki 125 ribu personel pasukan. Belum diketahui dengan pasti apa dampak dari keputusan AS memasukan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar organisasi teroris.
http://bit.ly/2G4QrvV
April 07, 2019 at 04:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2G4QrvV
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment