Sunday, April 7, 2019

Kang Emil: Dakwah Terampuh adalah Lewat Akhlak yang Baik

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meyakini dakwah terbaik adalah lewat teladan akhlak

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menilai dakwah paling ampuh adalah dengan menyontohkan atau meneladankan akhlak yang baik. Hal itu ia sampaikan pada Pengajian Rutin Majelis Taklim (MT) Pakuan Juara, Ahad (7/4) di Gedung Pakuan Bandung.

"Salah satu dakwah terbaik menurut saya adalah akhlak. Misalkan kita tidak hafal banyak ayat, hadist, tapi dengan akhlak (yang baik) kita bisa jadi contoh," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil menjelaskan, akhlak merupakan keteladanan, yang bisa menginspirasi individu lainnya untuk melakukan hal serupa. Menurutnya, selain dengan hafal ayat Al- Quran dan hadist Nabi, seorang bisa berdakwah dengan akhlak, budi pekerti luhur. Lewat perilaku, bisa mengambil simpati, dan bisa menjadi contoh bagi individu lainnya.

Emil pun memberikan contoh, Ustadz Syamsi Ali yang berdakwah di New York, dengan mencontohkan akhlak-akhlak mulia kepada orang-orang di lingkungannya. Hingga dirinya menjadi Muslim yang disukai kehadirannya di Negeri Paman Sam. Bahkan, tak sedikit warga Amerika yang jadi Mualaf karena terinspirasi oleh dirinya.

"Imam Syamsi Ali ini sudah meng- Islam-kan banyak orang, kebanyakan bukan katena 'dipapatahan'/ dinasehati, tapi karena akhlaknya," katanya.

Menurut Emil, semuanya bisa  berdakwah dengan akhlak. Minimal dengan dahulukan orang tua, bicara yang baik atau diam. "Tidak 'sharing' berita di sosial media kalau tidak pasti," kata Emil.

Emil pun mengajak Jamaah untuk menjaga ukhuwah Islamiyah. Sekalipun ada masyarakat yang tak masuk dalam koridor Ukhuwah Islamiyah, masih ada Ukhuwah Watoniyah, dan Ukhuwah Insaniyah yang mengikat.

Para Jamaah pun,  harus menggunakan media sosial yang ada saat ini sebagai media dakwah. Dirinya juga menyarankan supaya para jamaah untuk tidak membuat posting di media sosial kecuali hal yang positif.

"Ketika dapat berita, coba dicek dulu. Cara ceknya, coba lihat di situs-situs media, berita resmi, ada tidak beritanya, kalau tidak ada diberitakan di kantor-kantor berita, bisa dipastikan berita yang kita dapat tidak untuk dibagi," katanya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2IdT9Rr
April 07, 2019 at 04:30PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2IdT9Rr
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment