REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan klaim kemenangan kubu 02 Prabowo-Sandi merupakan bagian dari provokasi. Ia berharap kubu lawannya menyampaikan klaim kemenangan dengan disertai data agar tidak menimbulkan kerancuan.
"Kami imbau elite politik untuk tidak klaim secara sepihak tanpa pertanggungjawabkan data, rekapnya maka itu bagian dari provokasi yang bisa berdampak pada rusaknya upaya membangun kepercayaan pada sistem demokrasi," katanya ketika konferensi pers di kantor DPP PDIP pada Senin, (21/4).
Sekertaris TKN Jokowi-Maruf itu menyarankan kubu Prabowo agar membuka data secara lengkap dari level kecamatan hingga nasional. Ia menyayangkan, bila data yang digunakan kubu Prabowo hanya parsial saja.
"Membuka ruang hitung yang terintegrasi di tingkat provinsi, kota. PDIP perkuat transparansi dan akuntabilitas suara rakyat harus dihormati dan tidak boleh diklaim pihak mana pun tanpa didukung data," ujarnya.
Hasto berharap masyarakat menghargai perhitungan suara yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Ia mengimbau masyarakat tidak mudah termakan hoaks yang menjurus pada upaya mendelegitimasi pemilu.
"Kami dorong sistem ini, KPU sebagai penyelenggara. Bila ada kesalahan kode etik ada DKPP, dan ada Bawaslu. Kalau enggak puas, ada kecurangan, sesuai hukum maka laporkan," ucapnya.
Sebelumnya, kubu 02 Prabowo sudah mengklaim memperoleh kemenangan 62 persen lewat hasil hitungan internal mereka. Bahkan, Prabowo sudah tiga kali melakukan konferensi pers untuk menegaskan klaim kemenangannya di pilpres.
Sayangnya, data kemenangan itu tak dipublikasikan pada masyarakat secara rinci. Prabowo hanya mengutarakan hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320 ribu TPS dan sekitar 40 persen total suara masuk.
http://bit.ly/2ILZOCA
April 22, 2019 at 03:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ILZOCA
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment