REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ali Mansur, Inas Widyanuratikah, Nawir Arsyad, Rizkyan Adiyudha, Antara
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mengutarakan kekhawatiran terkait kampanye akbar calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebelum kampanye digelar pada Ahad (7/4), SBY menilai ada ketidaklaziman pada rapat umum tersebut.
SBY sempat menyurati sejumlah petinggi Partai Demokrat dan meminta agar mereka memberikan masukan kepada Prabowo-Sandiaga agar acara tersebut terkait kampanye akbar tersebut. Surat SBY itu kemudian bocor ke publik dan memunculkan spekulasi ketidasolidan internal kubu Prabowo-Sandi.
"Penyelenggaraan kampanye nasional (di mana Partai Demokrat menjadi bagian didalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan 'inclusiveness', dengan sasanti 'Indonesia Untuk Semua' juga mencerminkan kebhinnekaan atau kemajemukan. Juga mencerminkan persatuan. 'Unity in diversity'. Cegah demonstrasi apalagi 'show of force' identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem."
Satu paragraf di atas adalah penggalan dari surat SBY kepada tiga petinggi Demokrat. SBY meminta ketiga petinggi Demokrat, yakni Amir Syamsudin, Syarief Hassan, dan Hinca Panjaitan memberikan saran soal pelaksanaan kampanye inklusif kepada Prabowo.
Seperti diketahui, kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK pada Ahad (7/4) dipadati oleh massa dengan pakaian berwarna putih. Massa sudah mulai berdatangan di GBK sejak Sabtu malam dan memulai kegiatan dengan shalat Shubuh berjamaah. Kegiatan kampaye juga diisi dengan tausiah dan dzikir peserta kampanye.
Namun, BPN tak sepakat dengan pendapat bahwa kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK bersifat ekslusif. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK terbuka untuk semua kalangan dan agama meski acara ini diawali dengan shalat Subuh berjamaah.
Ia pun meyakini banyak pendukung Prabowo-Sandiaga dari berbagai agama juga hadir pada kampanye itu. "Menurut hemat saya ini kampanye terbuka, inklusif bukan eksklusif untuk umat Islam saja. Saya yakin banyak para pendukung Prabowo-Sandiaga dari berbagai agama juga hadir," kata Andre ditemui di Kompleks SUGBK, Jakarta Pusat, Ahad (7/4).
Adre menambahkan, sejumlah tokoh dengan latar belakang berbagai agama juga hadir, yakni Hashim Sujono Djojohadikusumo, Natalius Pigai, Lieus Sungkharisma, serta perwakilan dari agama-agama lainnya. "Memang saat acara Shalat Subuh, Dzikir bersama ini kan umat Islam, tetapi setelah itu semua agama baru masuk dan ikut acara kampanye akbar ini," kata dia.
Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengakui kampanye akbar di GBK memang di luar kelaziman. Yakni, terciptanya tradisi baru politik keikhlasan.
"Karena kampanye di GBK ini luar biasa, membangun tradisi politik arus baru, politik keikhlasan di mana massa yang datang ikhlas datang dari berbagai penjuru," kata Dahnil.
Menurut Dahnil, kampanye Prabowo-Sandi sangat menjunjung tinggi kebinekaan dan menggembirakan keberagaman. Sebab, massa yang hadir beragam dari banyak suku dan agama, serta latarbelakang.
Bahkan, ia mengatakan, ada sesi doa lintas agama sebagai simbol toleransi. "Mungkin Pak SBY belum mendapat laporan lengkap setiap detail acara tadi di GBK, mungkin setelah mendapat laporan dari kader Demokrat yang hadir beliau Insya Allah gembira karena kampanye Pak Prabowo dan Sandi membangun tradisi politik baru yakni politik ikhlas," papar Dahnil.
http://bit.ly/2YWWc6p
April 08, 2019 at 07:05PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2YWWc6p
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment