Friday, April 19, 2019

Tiga Bangunan Megah di Maroko

Di Maroko banyak terdapat beberapa arsitektur yang berciri khas Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam pertama kali masuk ke Maroko pada 680 M berkat invasi Arab di bawah pimpinan Uqbah bin Nafi. Ia adalah seorang jenderal pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus.

Pada 788 M, Dinasti Idrisiyah yang bermazhab Syiah Zaidiyah memerintah sebagian besar Maroko. Kemudian, beberapa kaum Berber (etnis asli dari Afrika Utara) membentuk dinasti Islam yang lebih kuat dan memerintah seluruh negeri.

Di antaranya adalah Murabitun (1040-1147). Dinasti ini mengawali ide persatuan Maroko. Kontribusinya cukup besar, yakni mendirikan sekolah Islam. Dan di bawah kepemimpinan Almohad (1121-1269) wacana keagamaan berkembang pesat.

Mayoritas penduduk Maroko beragama Islam. Bahkan, menurut the World Factbook jumlah Muslim di Maroko sebanyak 99 persen dari jumlah penduduk. Sebagai salah satu negara yang memiliki sumbangsih dalam peradaban Islam, maka di Maroko banyak terdapat beberapa arsitektur yang berciri khas Islam dan kental dengan muatan sejarah dan berdiri kokoh hingga saat ini. Di antaranya sebagai berikut:

Istana El-Badi

Istana El-Badi dianggap sebagai mahakarya arsitektur Islam dan puncak peradaban Kota Marrakech. Pembangunan istana ini berlangsung dari 1578 hingga 1603. Rancangan bangunannya banyak dipengaruhi oleh bangunan Istana Alhambra di Granada, Spanyol.

Bangunan asli Istana El-Badi terdiri atas ratusan kamar. Sebagian pihak menyebutkan, jumlahnya mencapai 360 kamar dan sejumlah ruang paviliun yang mengelilingi halaman seluas 135 x 110 meter. Ruang-ruang kamar pada bangunan istana ini dihiasi dengan aneka batuan marmer asal Italia dan ornamen emas yang didatangkan langsung dari Sudan.

Masjid Koutoubia

Masjid Koutoubia atau Masjid Kutubiyya merupakan masjid terbesar di Marrakech, Maroko. Masjid ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti Jami' al-Kutubiyah, Masjid Kotoubia, Masjid Kutubiya, dan Masjid Kutubiyyin.

Menara masjid ini memiliki tinggi  77 meter, termasuk puncak menara dan bola. Pembangunan Masjid Koutoubia ini selesai di bawah pemerintahan Yaqub al-Mansur (1184-1199). Desain menara Masjid Koutoubia ini telah menginspirasi pembangunan menara Masjid Giralda di Kota Sevilla, Spanyol, dan menara Masjid Hassan II di Rabat, Maroko.

Masjid Hassan II

Masjid Hassan II atau Grande Mosquee Hassan II terletak di Kota Casablanca, Maroko. Masjid Hassan II dibangun atas perintah raja Maroko, yaitu Raja Hassan II.

Masjid ini merupakan masjid terbesar di Maroko dan masuk dalam peringkat 13 masjid terbesar di dunia. Masjid Hassan II juga memiliki menara tertinggi di dunia, yakni dengan ukuran 210 meter (689 kaki).

Pembangunan Masjid Hassan II selesai pada 1993 di bawah rancangan arsitek Prancis, Michel Pinseau. Menara masjid ini terlihat indah dengan dilengkapi laser dan cahaya yang diarahkan ke arah Makkah. Sebagian lantai masjid terletak di atas Samudra Atlantik

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2KMnDNf
April 19, 2019 at 02:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2KMnDNf
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment