Monday, April 15, 2019

Tiga Masjid Bersejarah Cina

Islam mewarnai kehidupan masyarakat di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Demikian perintah Rasulullah SAW. Ya, Cina memang memiliki sejarah dan peran penting. Jumlah Muslimin di sana pun terus mengalami peningkatan.

Sejak berabad-abad lalu, Islam sudah masuk ke negeri Tiongkok. Sejak saat itu pula Islam mewarnai kehidupan masyarakat di sana. Hingga kini sejumlah peninggalan kekayaan Islam masih bisa disaksikan. Antara lain, berupa masjid-masjid tua yang umurnya sudah ratusan, bahkan ribuan tahun.

Masjid-masjid tua tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang. Mereka menjadi saksi atas perkembangan dan kebesaran Islam di Tiongkok. Hingga kini, ribuan kaum Muslimin Cina terus memadati masjid-masjid tersebut untuk beribadah dan menyembah Allah.

Masjid tersebut tersebar di berbagai pelosok Cina. Berbondong-bondong Muslimin datang untuk menyaksikan kebesarannya. N

Masjid Niujie Beijing

Masjid ini merupakan yang paling tua dan bersejarah di Beijing, Ibu Kota negara Republik Rakyat Cina (RRC). Usia Masjid Niujie  diperkirakan lebih dari seribu tahun. Masjid terbesar di antara 68 buah masjid di Beijing itu juga menjadi titik awal masuknya Islam di Cina.

Niujie artinya “jalan sapi atau lembu”. Ini disebabkan sejak dulunya warga di wilayah ini menjual masakan halal, terutama yang menggunakan bahan baku daging lembu atau sapi.

Hingga kini, Masjid Niujie telah melewati enam zaman. Yaitu, dari masa kekuasaan Dinasti Liao, Dinasti Song, Dinasti Yuan, Dinasti Ming, Dinasti Qing, hingga era Cina modern sekarang. Hingga ini sudah beberapa kali renovasi dilakukan. Di masa pemerintahan Dinasti Ming, bangunan masjid mengalami perbaikan pada 1442.

Bangunan Masjid Niujie memiliki campuran dua kebudayaan, Islam dan Cina. Dari luar, arsitektur bangunan menunjukkan pengaruh Cina tradisional, yakni tipikal bangunan istana Cina. Sedangkan, di dalam memperlihatkan gaya arsitektur Islam.N

Masjid Huaisheng

Masjid ini dibangun sekitar abad ke-7 Masehi. Saat itu, Sa’ad bin Abi Waqas berhasil masuk ke Cina dan menjalin hubungan diplomatik dengan Dinasti Tang yang saat itu berkuasa. Bahkan, Dinasti Tang mempersilakan Sa’ad mendirikan masjid di Huaisheng. Sebuah menara dengan ketinggian 36 meter dibangun di kawasan masjid itu. Menara tersebut juga memiliki dua fungsi, selain untuk azan juga untuk mercusuar lalu lintas kapal yang melintas di Sungai MAutiara.

Bangunan utama masjid ini sudah dua  kali dibongkar karena kebakaran dan bencana alam. Yaitu, pada 1350-an dan 1650. Kini, masjid digunakan untuk kegiatan ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di sana.N

Masjid Datong

Masjid ini terletak di Provinsi Shanxi. Konon, Masjid Datong merupakan masjid tertua di Cina. Menurut catatan yang terdapat di tugu masjid tersebut, diketahui pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Dinasti Ming periode Yongle antara tahun 1368 hingga 1644.

Hingga saat ini, gedung utama masjid yang merupakan aula untuk tempat shalat masih dipertahankan bentuk aslinya seperti pada zaman Dinasti Ming.

Pada masa pembangunan Masjid Datong, masyarakat setempat sangat kental kehidupan religiositasnya. Di berbagai sudut kota banyak ditemukan bangunan candi untuk  peribadatan. Kaum Muslimin juga mulai menyebarkan agama di sana.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2v5WSZm
April 15, 2019 at 03:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2v5WSZm
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment