REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Mabes Polri telah melakukan evaluasi penyebab kemacetan jalan tol. Kurangnya rest area dan banyak pemudik berhenti di bahu menjadi penyebab utama kemacetan. Pada musim mudik 2019 ini masalah tersebut diharapkan tidak lagi menjadi masalah utama.
"Kemudian tahun lalu yang terjadi adalah kemacetan di rest area yang kurang sehingga masyarakat banyak yang parkir di pinggir atau mau jalan," kata Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian saat meninjau Pos Pengamanan (Pospam) Cikopo, Jumat (31/5) kemarin.
Tito berharap pada oprasi ketupat tahun 2019 ini pekerjaan petugas di tim mudik lebaran tidak berat. Karena masalah utama seperti kurangnya rest area yang menyebabkan pemudik berhenti di bahu jalan tidak terjadi lagi. "Mudah-mudahan tahun ini rest area nya sudah terpenuhi dan cukup," ujarnya.
Tito meminta kepada semua jajaran yang bertugas pada oprasi ketupat tahu 2019 untuk selalu memantau jika ada pemudik yang berhenti di bahu jalan. Karena selain berbahaya berhenti di bahu jalan juga menyebabkan kemacetan. "Mohon patroli jalan kalau yang ada di bahu jalan agar diminta masuk di rest area," katanya.
Selain itu Jendral Tito juga meminta kerja sama dari para pengelola tol dan pemerintah daerah membantu mengatasi masalah di rest area yang digunakan pemudik istirahat, dengan menyediakan fasiltas tambahan. "Di situ ada menyediakan petugas kesehatan, ada tempat makan, ada beli souvenir, toilet," katanya.
Menurut Tito, pada tahun lalu, kurangnya toilet di rest area menjadi masalah tersendiri. Untuk itu toilet mobil sangat penting disediakan pengelola jalan tol maupum pemerintah daerah. "Toilet ini dulu problem karena kurang terutama toilet untuk ibu-ibu. Jadi perlu dipersiapkan toilet mobile," katanya.
Tito berharap minimnya rest area, pemudik berhenti di bahu jalan dan kurangnya toilet di rest area tidak terjadi lagi pada tahun ini. Sehinggah jika semua fasilitas atau infrastruktur lengkap masyarakat bisa aman dan nyaman melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya. "Ini problem yang kita hadapi kemarin yang mudah-mudahan sekarang sudah bisa diperbaiki," katanya.
http://bit.ly/2WBMDLJ
June 01, 2019 at 10:40AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WBMDLJ
via IFTTT