Friday, November 30, 2018

Indra Utami Perjuangkan Keroncong Lewat Album Barunya

Indra selalu tertantang mengolah ulang lagu keroncong lama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi keroncong Indra Utami kembali meluncurkan album baru yang diberi judul Mustika Indonesia. Album Mustika Indonesia masih membawakan lagu-lagu lama, sama seperti album sebelumnya Wanita Indonesia.

Perempuan kelahiran di Blora ini memaparkan di album barunya memang belum ada lagu baru. "Tapi saya meminta lagu untuk tingkat kesulitan notasi tinggi, dan menjadi tantangan tersendiri untuk saya," ujarnya.

Indra Utami yang akrab dipanggil Iut mengatakan ada banyak lagu keroncong yang sudah sejak dulu diciptakan. Hanya lagu-lagu tersebut tidak terkenal.

Peraih penghargaan AMI Award untuk Penyanyi Keroncong Wanita Terbaik mengaku kerap menggunakan lagu-lagu keroncong lawas di albumnya. Kebiasaan itu bahkan dilakukannya sejak membuat album pertama. Iut senang mengembangkan lagu keroncong lama menjadi lagu baru.

Menurut Iut, di indonesia banyak sekali penyanyi keroncong yang luar biasa. Penyanyi keroncong yang berusia muda pun dikatakan cukup banyak. Sayangnya mereka tidak banyak diberi panggung untuk tampil luas.

Karena itu Iut gigih mempopulerkan musik keroncong. "Saya tidak mempromosikan diri saya sendiri, tapi saya ingin memajukan musik keroncong indonesia," kata Iut.

Proses pembuatan album Mustika Indonesia berlangsung selama tahun. Iut butuh waktu karena harus membagi waktu antara bisnisnya dan karier musiknya. Iut mengaku membiayain albumnya dari koceknya sendiri.

Sampul album Mustika Indonesia sengaja diberi warna kesukaan Iut yaitu hijau. Ia memaknai hijau seperti cakra jantung, yang artinya energi jantung manusia itu berwarna hijau muda karena cerah. Seperti musik keroncong adalah jantung hati bagi Iut.

Pecinta keroncong Wijanarko mengatakan, musik keroncong sekarang menjadi musik yang harus diperjuangkan eksistensinya. Terutama oleh anak muda.

"Sekarang RRI sudah tidak menyiarkan keroncong lagi, dan bukan hanya seorang Indra Utami Tamsir saja  yang harus melestarikan keroncong, tapi kita semua harus melestarikan keroncong," katanya.

Pengamat musik Bens Leo menekankan hal serupa. "Saya berharap agar yang bermain musik itu datang dari generasi muda, penting adanya regenerasi."

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2E2s95W
November 30, 2018 at 06:53PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2E2s95W
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment