
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Angka pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terbilang tinggi. Penyumbang terbesar pengangguran sendiri berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kabid Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Ariyanto Wibowo mengatakan, salah satu penyebabnya karena ilmu yang didapat di bangku pendidikan, tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan. Sehingga, banyak lulusan SMK yang terpaksa menganggur.
Untuk itu, seluruh pihak yang terlibat harus bersinergi mengatasi hal ini. Baik pemerintah maupun pihak swasta untuk mengurangi pengangguran dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan berbagai pelatihan kewirausahaan. Begitu juga dengan pelatihan keterampilan juga dibutuhkan. "Kita ada pelatihan kewirausahaan. Untuk perawat juga seperti upskill agar perawat itu mendapat sertifikasi, juga perlatihan perhotelan," kata Ariyanto saat dihubungi, Selasa (19/02).
Tidak hanya lulusan SMK, mahasiswa juga menjadi penyumbang tingginya angka pengangguran di DIY. Sementara, mahasiswa itu tidak semuanya memiliki KTP DIY.
Hal ini disebabkan karena lulusan perguruan tinggi di DIY, sebagian masih ada yang menetap untuk mencari pekerjaan. Sedangkan, dalam jangka waktu enam bulan tinggal di DIY, maka akan ikut terdata sebagai penganggur di wilayah DIY.
"Rekrutmen perusahaan besar, biasanya berkerjasama dengan perguruan tinggi besar di Yogyakarta, seperti UGM, UPN, Duta Wacana. Lulusan mahasiswa ini masih betah untuk bertahan di DIY sambil mereka mencari pekerjaan," kata Sekretaris Disnaker DIY, Sriyati.
Dari data Disnaker DIY, angka pengangguran mencapai 73.350 orang berdasarkan data per Agustus 2018. Angka pengangguran terbanyak ada di Kabupaten Sleman, sebesar 29.692 orang.
Sementara, disusul Kabupaten Bantul dengan angka 15.734 orang. Setelah itu Kota Yogyakarta sebesar 14.897 orang, Gunungkidul sebesar 9.249 orang dan Kulon Progo sebesar 3.778 orang. "Tidak hanya lulusan SMK, mahasiswa ini juga menyumbang cukup besar naiknya pengangguran yang ada di DIY," lanjut Sriyati.
https://ift.tt/2SN5yC9
February 20, 2019 at 04:07PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2SN5yC9
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment