Friday, April 26, 2019

Ekonomi Kuartal I 2019 Diproyeksikan Tumbuh 5,1 Persen

Pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal I masih dari sektor konsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini akan berada di atas 5,1 persen. Prediksi tersebut berbeda dengan proyeksi Bank Indonesia (BI), yakni 5,2 persen. 

Apabila dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya, prediksi Darmin hanya naik tipis dari sebesar 5,06 persen. "Paling tidak, mestinya di atas itu sedikit," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (26/4). 

Pada kuartal pertama 2018 lalu, pertumbuhan ekonomi tercatat hanya sebesar 5,06 persen secara year on year (yoy). Sementara secara tahunan, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen (yoy).

Darmin menjelaskan, salah satu faktor pendorong utama perekonomian Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang masih tinggi. Musim panen yang telah berlangsung sejak Maret dan diprediksi sampai Mei juga diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian, termasuk mendorong sampai 5,2 persen. 

"Panen kan baik, jadi lihatnya dari sektor pertanian itu meningkatnya di kuartal I, ya walaupun di Maret itu belum banyak betul dampaknya karena puncaknya baru di April dan Mei," kata Darmin.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan konsumsi meningkat lima persen pada kuartal pertama tahun ini dibanding dengan tahun lalu. Pendukung utamanya adalah bantuan sosial yang terus digencarkan pemerintah dan kestabilan daya beli masyarakat. 

Sri menuturkan, dari sisi pemerintah, berbagai program untuk bantuan sosial cukup banyak dilakukan. Pencairan di kuartal pertama pun meningkat karena nominal bantuan ke Program Keluarga Harapan (PKH) naik. "Kenaikannya sampai dua kali lipat," ujarnya ketika ditemui di Shangrilla Hotel, Jakarta, Rabu (24/4). 

Sri menambahkan, pemerintah juga memudahkan proses pencairan bantuan sosial tersebut. Begitupun dengan dana desa, di mana pemerintah mencoba untuk memberikan relaksasi agar tidak mengalami kendala sampai akhir tahun. Dengan berbagai kebijakan tersebut, ia berharap, belanja pemerintah cukup tinggi terutama didorong oleh social spending. 

Kalau dari masyarakat atau komersial, Sri menjelaskan, juga masih dalam kondisi baik. Sebab, inflasi rendah dan confidence dari masyarakat cukup tinggi. Perhelatan pemilihan umum (pemilu) kemarin juga dinilai menentukan. "Jadi, kami berharap, kuartal pertama masih tetap di sekitar lima persen," ucapnya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2UJ9bW9
April 26, 2019 at 03:58PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2UJ9bW9
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment