REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta Timur, Jumat (26/4). Di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, banjir melanda 5 RW yakni RW 4, RW 5, RW 6, RW 7, dan RW 8.
Kelima RW tersebut berada di bantaran Kali Ciliwung dan merupakan titik terendah dari seluruh wilayah yang dilalui oleh Kali Ciliwung sehingga banjir sangat terasa di sana.
Hujan selama dua hari di Bogor membuat kawasan tersebut menerima luapan air kiriman dari Bogor yang melalui Kali Ciliwung. Total ada 28 RT yang terdampak dari lima RW tersebut. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 1.925 jiwa yang terbagi ke dalam 616 KK mengungsi.
Luapan air Ciliwung mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 05.15. Dian, salah satu warga RT 01/RW 07 Kampung Melayu menuturkan luapan air terjadi sejak pagi hari. "Saya bangun jam tujuh pagi air sudah masuk. Saya nggak bisa masak jadinya," katanya.
Menurutnya, banjir di Kampung Melayu sebenarnya sudah menjadi hal biasa. "Iya ini kan lima tahunan ya sering banjir. Ini kan pas lima tahun ini," katanya. Ia pun memilih mengungsi di SD 01/02 Kampung Melayu yang tidak jauh dari rumahnya.
Ia mengaku menderita gatal-gatal akibat banjir. Dian pun mengharapkan bantuan dapat segera tersalurkan dan mencukupi bagi semua warga.
Baca juga, Sejumlah Relawan Bersiaga Hadapi Banjir di Kalibata,
Ketinggian banjir di Kampung Melayu sendiri bervariasi yaitu antara 30 sentimeter hingga 180 sentimeter. Hingga siang hari, banjir di lima RW tersebut masih belum surut.
Sejumlah warga pun terpaksa mengungsi ke empat posko yang disediakan. Lurah Kampung Melayu Setiyawan mengatakan empat posko tersebut berada di wilayah RW 06 , di SD 01/02 Pagi Kampung Melayu, Puskesmas Kampung Melayu dan Masjid Al Ikhwan di RW 08.
Untuk mengantisipasi banjir, pihak kelurahan mengaktifkan pompa air di Jalan Inspeksi Kali Ciliwung di RW 03, Kampung Melayu. Selain itu, bantuan pun telah disalurkan kepada warga. "Bantuan dari Kelurahan ada roti dan air mineral," kata Setiyawan.
Ia menambahkan, bantuan juga datang dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta berupa nasi bungkus untuk warga. "Tadi saya sudah minta 500 bungkus, nanti tentu ditambah lagi," ujar Setiyawan.
Banjir pun mengakibatkan sejumlah siswa tidak bisa bersekolah karena buku dan seragam sekolah mereka terendam banjir.
Kepala SDN 01 Pagi Kampung Melayu Samudi mengungkapkan, ia meliburkan siswa yang terkena korban banjir di tempatnya. "Banyak siswa kami yang warga Kampung Melayu kena banjir," ujarnya.
http://bit.ly/2PsCKde
April 26, 2019 at 05:03PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2PsCKde
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment