REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan L'Institut du Monde Arabe, yang digagas Presiden Prancis Francois Mitterand, bermaksud untuk menjembatani debat tersebut. Rumah bagi 19 negara Arab itu dibuat agar tercipta pertukaran informasi dan budaya.
Sehingga kedua dunia, Arab dan Barat, bisa saling memahami dan bertaut. Di bangunan seluas 17 ribu meter persegi itu termuat perpustakaan, ruang pameran, tempat pertemuan bagi 300 peserta, lengkap dengan restoran bergaya Maghribi.
Rancangan Nouvel terpilih sebagai pemenang dalam kompetisi yang digelar konsorsium pemilik L'Institut du Monde Arabe pada 1981. Waktu itu, seantero Prancis tengah dilanda demam arsitektur berlanggam posmodernisme yang demikian masif.
Karenanya, arsitektur kontemporer dengan detail unik seperti kisi-kisi berbukaan mekanik dalam pola arabesk ala Nouvel sukses mencuri perhatian, baik dari para juri kompetisi maupun masyarakat luas setelah bangunan itu diwujudkan.
L'Institut du Monde Arabe adalah terobosan yang mengagumkan: kaya dalam gagasan, kompleks, dan memberikan standar alternatif akan kualitas di saat dunia arsitektur Prancis sangat membutukannya, kata Mary McLeod, seperti dikutip Businessweek.
https://ift.tt/2UkwCsF
April 02, 2019 at 04:16PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2UkwCsF
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment