Saturday, April 27, 2019

Penjual Makanan Khas Banjar Ini Dapat Bantuan Rumah Zakat

Bantuan modal usaha dan pendampingan dirasakan sangat membantu usaha.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Menggeluti usaha kuliner memang kadang mengalami pasang surut. Perlu keuletan dan konsistensi, baik itu skala besar sekelas rumah makan ataupun kecil-kecilan sekelas rombong atau emperan dipinggir jalan.

Seperti usaha rombong makan milik Indra, ia menjual kuliner khas Banjar yakni nasi kuning dan lontong. Diakuinya, sudah hampir 11 tahun ia menjajakan kuliner ini, beragam tantangan sudah ia hadapi mulai dari masalah permodalan, persaingan bisnis hingga susahnya mencari bahan baku untuk berjualan.

Salah satu yang ia keluhkan saat ini adalah susahnya mencari bahan bakar seperti elpiji untuk memasak. Langkanya gas berisi tiga kilogram itu tak dipungkiri sedikit menghambatanya untuk berjualan.

“Selain langka harganya juga sangat mahal, kadang bisa hampir Rp 40 ribu per tabungnya. Kalau mau julan mau tak mau harus dibeli,” ceritanya saat dikunjungi fasilitator Rumah Zakat, Senin (22/4) lalu.

Setiap harinya Indra berjulan di Jalan Sultan Adam Banjarmasin dekat dengan salah satu sekolah favorit, SMA 5 Banjarmasin, lokasi yang cukup strategis. Ia berjualan dari pukul 06.00 pagi hingga puku 11.00 siang WIB. “Kadang jika sudah laku semua biasa tutup lebih cepat,” bebernya.

Saat ini Indra termasuk salah satu penerima manfaat dari program pemberdayaan Rumah Zakat. Bantuan modal usaha dan pendampingan dirasakan sangat membantu usahanya hingga saat ini. Satu kunci kiat bertahan Indra adalah tetap tekun dan semangat untuk berusaha.

“Meski banyak saingan usaha di sini, namun Alhamdulillah sudah cukup banyak langganan saya, mereka sudah mengenal dan suka dengan nasi kuning dan lontongnya. Satu yang penting, tetap mejaga kualitas dan rasa jualan kita,” tandasnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ILEcHe
April 27, 2019 at 09:08PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ILEcHe
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment