Sunday, April 14, 2019

RSPKU Muhammadiyah Luncurkan Layanan Vaksin Internasional

Layanan tersebut merupakan yang pertama di Solo Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo meluncurkan layanan vaksin internasional atau International Vaccine Centre dan menerbitkan sertifikat vaksinasi internasional atau International Certificate of Vaccine (ICV). Layanan tersebut merupakan yang pertama di Solo Raya dan menjadi yang kedua di Jawa Tengah dan DIY setelah Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.

Peresmian ditandai dengan penyerahan dokumen Persetujuan Pelaksana Penerbitan dan Permohonan Blangko Sertifikat Vaksinasi Internasional oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang Kepada Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo di Aula RS PKU Muhammadiyah Solo, pada Sabtu (13/4) lalu.

Layanan tersebut akan memudahkan penduduk Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk memperoleh vaksin yang disyaratkan di negara tujuan. Selama ini, masyarakat mendapatkan vaksin internasional di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di pelabuhan dan bandara. Dalam satu hari, KKP hanya melayani 200 peserta untuk mendapatkan vaksin internasional. Padahal jumlah permintaan lebih dari kuota yang tersedia.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, mengatakan, RS PKU Muhammadiyah Solo sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan melalui KKP untuk bisa memberikan pelayanan vaksin dan menerbitkan buku vaksin internasional. Oleh karena itu, secara resmi RS PKU Muhammadiyah Solo akan melayani pemberian vaksin kepada para traveller yang akan melalukan perjalanan ke luar negeri dengan berbagai macam vaksin yang diperlukan, serta para jamaah haji dan umrah.

"Maka tidak perlu lagi mereka mengantre ke KKP yang ngantrinya itu bisa memakan waktu lama. Akan dilakukan RS PKU Muhammadiyah Solo sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan," ucapnya seusai acara peresmian.

Melalui layanan tersebut, lanjutnya, RS PKU Muhammadiyah Solo berharap dapat menekan angka kesakitan yang disebabkan oleh tertularnya penyakit-penyakit di daerah endemik bisa turun sampai dengan nol persen. "Jadi kalau mereka kemarin segan ke KKP karena antrenya panjang perlu waktu dua pekan sampai dua bulan. Tapi dengan layanan ini setiap saat mereka datang ke RS PKU Muhammadiyah Solo kapan akan traveling kami bisa memberikan vaksinasi yang terstandar," imbuhnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS PKU Muhammadiyah Solo, Wahyu Aji Wibowo, menjelaskan, setiap tahun ratusan ribu orang dewasa dirawat di rumah sakit akibat penyakit yang sebetulnya dapat dicegah dengan vaksin. Orang dewasa 100 kali lebih mungkin untuk meninggal akibat penyakit yang sebetulnya dapat dicegah dengan vaksinasi.

"Contohnya Hepatitis B penularannya 100 kali lebih tinggi dari pada HIV. Semua orang dewasa perlu vaksin. Saat ini masih ada kontroversi halal haram padahal banyak sekali vaksin yang sudah tidak mengandung babi. Manfaatnya jauh lebih besar daripada mudharat," papar dokter Wahyu.

Dia menjelaskan, tujun RS PKU Muhamamdiyah Solo membuat International Vaccin Center untuk memberikan perlindungan dan mencegah munculnya penyakit pada orang-orang yang akan bepergian ke luar negeri, baik jalan-jalan atau bagi orang-orang yang akan pergi melaksanakan ibadah umrah dan haji. Selain itu, memberikan proteksi kepada pasien yang sehat tetapi belum memiliki status vaksinasi yang cukup.

"Dulu basic pertimbangannya adalah susahnya orang-orang yang mau umrah untuk vaksin karena di KKP itu ada perbedaan antara supply dan demand. Mereka bisa mengerjakan sehari berapa, sedangkan orang yang umrah banyak sekali. Kami mencari jalan supaya bisa memberikan pelayanan," terangnya.

Masing-masing negara mensyaratkan vaksin yang berbeda bagi para pengunjung, sesuai dengan kondisi negara masing-masing. Misalnya, Arab Saudi dan Afrika mewajibkan vaksin meningitis, Jepang mewajibkan vaksin yelllow fever atau demam kuning, serta Jerman mewajibkan vaksin MMR. Sebaliknya, semua orang Amerika yang mau ke Indonesia mewajibkan warganya vaksin tifoid karena Amerika tahu Indonesia gudangnya tipes.

Perihal vaksinasi tersebut diatur dalam Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) yang memiliki 12 daftar vaksin antara lain influenza, pneumonia, hepatitis A, hepatitis B, tifoid, MMR, campak, tetanus, cacar, demam kuning dan meningitis. RS PKU Muhammadiyah Solo menyediakan hampir semua vaksin tersebut.

"Minimal dua pekan sebelum berangkat sudah harus divaksin. Idealnya satu bulan sebelum berangkat untuk mendapatkan hasil meningkatnya daya tahan tubuh pascaimunisasi," imbuhnya.

Masyarakat yang membutuhkan layanan vaksin internasional di RS PKU Muhammadiyah Solo bisa datang langsung atau mendaftar terlebih dahulu melalui media sosial atau telepon. Terkait biaya, hal itu tergantung dari masing-masing jenis vaksin.

Untuk bisa menerbitkan sertifikat buku vaksin internasional, rumah sakit harus mendapatkan izin dari Kemenkes. Setelah itu, rumah sakit mendapatkan visitasi dan lisensi. Kemudian, baru berhak dan boleh mengerjakan vaksinasi dan menerbitkan buku vaksin internasional. Sedangkan persediaan vaksin diambil dari distributor.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2DdL9MW
April 14, 2019 at 06:27PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2DdL9MW
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment