Saturday, April 27, 2019

Ulang Tahun ke-51, Mentan Didoakan Menjadi Pejuang Petani

Dia mendongkrak sektor pertanian tradisional menuju pertanian modern.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berulang tahun pada hari ini, Sabtu (27/4). Pria kelahiran Sulawesi Selatan ini genap berusia 51 tahun. Selama berkarir di birokrasi pemerintah, Amran berhasil merubah arah kebijakan menjadi lebih baik.

Dia mendongkrak sektor pertanian tradisional menuju pertanian modern. Hasilnya, banyak capaian yang cukup mencengangkan. Salah satunya berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada sesuai ketetapan Food and Agriculture Organization (FAO).

Pekerjaan Amran memang patut diacungi jempol. Selain merubah dan merevisi banyak aturan baku, untuk mendatangkan investasi. Dia pun berhasil meningkatkan semua produksi pertanian, hingga mampu ekspor ke luar negeri.

Ketua Kontak Tani Nelayan (KTNA) Winarno Tohir mengucapkan selamat ulang tahun kepada Mentan Amran. Dalam ucapanya, Winarno menyebut selama ini Amran adalah petarung dan pejuang petani Indonesia.

"Pertama saya ucapkan selamat ulang tahun untuk pak Menteri. Kedua adalah, doa kami supaya beliau panjang umur. Sebab tak ada lagi sosok menteri yang berani pasang badan untuk petani, kecuali pak Amran," katanya, Sabtu (27/4).

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siroj menyebut Mentan Amran sebagai sosok yang mati-matian membela petani. Menurut dia, Amran sudah terbukti dan teruji menggebrak sektor pertanian menjadi lebih baik.

"Pak Amran sudah mati-matian membela petani dengan memberi berbagai bantuan bibit, benih dan traktor. Dan menurut saya, baru kali ini ada menteri yang kinerjanya seperti itu," katanya.

Ketua Bidang Ekonomi PBNU Umar Syah mengatakan bahwa Mentan Amran adalah menteri pertama yang melibatkan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dalam membangun bangsa melalui sektor pertanian.

"Selama republik ini berdiri kita belum melihat adanya kehadiran negara yang mengayomi petani sejauh yang dilakukan Mentan Amran. Termasuk gebrakan Mentan dalam melibatkan organisasi sosial kemasyarakatan," katanya.

Umar meminta Mentan Amran tidak menyerah pada keadaan, dimana banyak pihak yang merasa tidak suka dengan berbagai kebijakan pemerintah.

"Kepada siapapun yang bermain-main dengan pak Amran, maka akan berhadapan dengan kami. Karena kami selalu ada di samping pejabat yang berjuang untuk petani," katanya.

Dekan Pertanian Universitas Islam Pekanbaru Riau, Ujang Paman Ismail mengapresiasi usaha pemerintah dalam memajukan pertanian di berbagai daerah menjadi lebih baik. Apalagi, pemerintah berhasil mentransformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern.

"Terus terang saja menurut saya hanya menteri Amran yang mampu merubah dan mendongkrak pertanian Indonesia menjadi lebih baik. Bagi saya, gagasan pak Amran benar-benar luar biasa," katanya.

Dari kalangan petani, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Petani Desa Marga Asih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berharap Mentan Amran tetap menjadi menteri di kursi pemerintahan yang akan datang. Alasan ini dia kemukakan lantaran Amran adalah satu-satunya menteri yang paling rajin menemui petani di Bandung.

"Dia (Amran) suka blusukan seperti bapak Presiden. Jadi kalau ke Bandung tau taunya udah datang aja sama rombongan. Alhamdullilah petani Bandung punya menteri seperti pak Amran dan kami berharap beliau tetap jadi menteri di pemerintahan berikutnya," ujar Ajang, Ketua Pokja Marga Asih.

Menurut Ajang, bantuan Kementan dibawah pimpinan Amran Sulaiman sudah sangat maksimal. Bahkan, ia mengaku sudah tak khawatir dengan kemungkinan kurangnya benih.

"Kalau bantuan benih memang dari pemerintah yang dulu-dulu juga sudah ada. Tapi yang paling sering memperhatikan petani baru Menteri Amran saja. Perhatian beliau kepada petani sangat luar biasa," katanya.

Bantuan yang dimaksud antara lain distribusi benih jagung dan padi yang sudah dilabeli sertifikat. Kemudian ada juga alat mesin pertanian seperti alat pengering, traktor, pompa air dan alat pencacah yang sudah dimanfaatkan para petani Desa Marga Asih.

"Bantuan pemerintah tidak pernah berhenti. Terus terusan datang. Semua bantuan juga sudah digunakan sama petani," katanya.

Hal senada juga diungkapkan petani Bandung Barat, Mandu Torik (33). Pria yang sehari-hari bercocok tanam di Kecamatan Gununghalu ini meminta Mentan Amran tetap berada di garis depan membantu para petani di Jawa Barat. Jangan sampai, kata dia, pemerintah mendatang mengganti posisi Mentan dengan alasan apapun.

"Buat kami, para petani di Bandung Barat tidak ada sosok menteri yang berpihak seperti pak Amran. Kami ingin beliau tetap di kursi pertanian," katanya.

Menurut Mandu, alasan itu sangat masuk akal karena selama ini Mentan Amran terus menggelontorkan berbagai bantuan benih, bibit dan alsintan. Kata dia, semua bantuan itu hanya diberikan oleh Kementerian Pertanian dibawah pimpinan Andi Amran Sulaiman.

"Mohon disampaikan dari kami para petani di Bandung Barat menginginkan Menteri Pertanian dipimpin Amran Sulaiman," tukasnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2DD2f6W
April 27, 2019 at 06:45PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2DD2f6W
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment