REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN — Deutsche Bank menemukan adanya aktivitas mencurigakan di rekening bank milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan menantunya Jared Kushner. Unit penipuan dari bank itu merekomendasikan agar hal ini dilaporkan kepada kelompok untuk menangani kejahatan keuangan federal.
Aktivitas yang mencurigakan di rekening milik Trump dan Kushner ditandai oleh perangkat lunak Deutsche Bank yang dibuat untuk mendeteksi tindakan yang berpotensi ilegal. Setidaknya lima karyawan bank dan beberapa di antaranya yang sudah tak lagi bekerja di sana mengkonfirmasi kepada New York Times, bahwa rekening keduanya telah ditandai.
Laporan aktivitas yang mencurigakan itu hendak disiapkan untuk diajukan ke Departemen Keuangan AS. Terdapat kemungkinan bahwa aktivitas yang ada di akun bank Trump dan Kushner adalah kejahatan keuangan federal.
Namun, laporan itu menyebutkan bahwa eksekutif Deutsche Bank tidak menerima temuan tersebut. Pihak dari bank multinasional Jerman itu juga tak memberi peringatan apapun kepada kepada pemerintah.
Seorang mantan karyawan Deutsche Bank yang memiliki keahlian di bidang anti-pencucian uang, Tammy McFadden mengatakan dia telah melihat rekening-rekening tersebut. Namun, hanya beberapa waktu setelah itu, ia dipecat karena dikhawatirkan atas berbagai masalah transaksi di bank itu.
Sebelumnya, Deutsche Bank pernah mengatakan bahwa pemindahan serta pemecatan dalam upaya meredam kekhawatiran terkait klien mereka adalah hal yang salah. Deutsche Bank juga mengatakan telah meningkatkan pengawasan terhadap potensi kejahatan pencucian uang.
Sementara itu, seorang juru bicara dari Organisasi Trump mengatakan tidak mengetahui tentang aktivitas dan transaksi mencurigakan di akun Deutsche Bank tersebut. Dalam sebuah pernyataan, ia menekankan bahwa organisasi milik pria berusia 72 tahun itu tidak memiliki akun atau rekening operasional yang menggunakan Deutsche Bank.
Kemudian juru bicara Kushner Companies, Karen Zabarsky mengatakan bahwa nampaknya The New York Times mencoba menciptakan cerita yang memalukan. Tak hanya itu, ia menuding bahwa laporan yang ditulis media tersebut adalah sebuah berita palsu. Ia menegaskan bahwa setiap tuduhan terkait Deutsche Bank dan perusahaan itu tentang pencucian uang hanyalah rekayasa dan sepenuhnya salah.
"The New York Times mencoba untuk menciptakan cerita-cerita memalukan yang benar-benar palsu ketika mereka kehabisan hal-hal untuk ditulis,” kata Zabarsky.
Deutsche Bank telah berulang kali dikaitkan selama penyelidikan terhadap mantan direktur FBI yang saat ini menjadi penasihat khusus Trump, Robert Mueller. Saat itu, ia diselidiki tentang dugaan kolusi dengan Rusia, serta dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016.
Departemen Kehakiman AS merilis sebuah laporan pada pertengahan April yang merangkum hasil investigasi terhadap Mueller. Menurut dokumen itu, penyelidikan tidak menemukan bukti kolusi antara Rusia dan tim kampanye Trump.
Rusia telah berulang kali membantah klaim campur tangan dalam sistem politik AS. Pemerintah negara itu mengatakan tuduhan tersebut dibuat untuk memberi pembelaan atas kekalahan rival Trump pada pemilu AS 2016 dan sekaligus mengalihkan perhatian publik dari hal-hal yang terjadi di Negeri Paman Sam, yaitu korupsi dan penipuan sepanjang pemilihan tersebut.
http://bit.ly/2Htm7fd
May 20, 2019 at 04:51PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Htm7fd
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment