REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menjelang bulan suci Ramadhan, harga bawang putih melonjak tajam hingga Rp 70 Ribu per kilogram (kg) di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten. Harga ini terbilang tinggi karena pada hari biasa, Bawang putih hanya Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogramnya.
"Biasa sih ini mau puasa kali, ya, yang lain juga ada yang naik tapi paling tinggi emang bawang putih, sampai Rp 70 ribu. Hampir dua kali lipat kan dari harga biasa, padahal sebelumnya cuma Rp 45 ribu," ucap pedagang macam sayuran dan bumbu dapur di Pasar Induk Rau, Mila (19). Ahad (5/5).
Harga yang tinggi pada Bawang putih saat ini ternyata menurut Mila tidak menjadi kendala pada penjualan barang dagangannya. Hal ini menurutnya disebabkan banyaknya permintaan dari pembeli menjelang bulan Ramadhan.
"Kalau barangnya (bawang putih) ada terus sih, nggak ada kesulitan karena kan dikirim agen ya. Tapi harga di sana udah tinggi. Ini sudah habis semua dari siang," tutur Mila.
Mila menjelaskan, di lapak dagangnya komoditas sayuran lain juga naik harganya. Cabai keriting dijual pada harga Rp 40 ribu saat ini, yang sebelumnya ada di harga Rp 20 ribu. Namun untuk sementara ini harga bawang merah, tomat masih ada di harga normal.
Hal sama dituturkan penjual sayur dan bumbu-bumbuan lain di Pasar Induk Rau, Riswandi (48). Menurutnya harga bawang putih memang sedanv naik saat ini, bahkan sebelum Pemilu April lalj berlangsung, harga bawang putih menurutnya sudah menanjak naik.
"Dari sebelum Pemilu kalau bawang putih memang, tapi naik tingginya baru seminggu belakangan ini," tutur Riswandi.
Sebelumnya Gubernur Banten, Wahidin Halim telah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) pada 29 April lalu di Pasar Induk Rau untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan yang tinggi menjelang ramadhan. Saat itu, Gubernur telah memantau kenaikan harga bawang putih di Pasar Rau dan menindaklanjutinya dengan menggelontorkan 3,6 ton bawang putih ke Pasar Rau.
http://bit.ly/2V1m79Y
May 05, 2019 at 06:37PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2V1m79Y
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment