Friday, May 3, 2019

Jelang Ramadhan, Sukabumi Giatkan Pemeriksaan Makanan

Pemeriksaan makanan di Sukabumi itu bertujuan memastikan kelayakan pangan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah petugas gabungan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, melakukan pemantauan terhadap makanan dan minuman yang beredar di pasar-pasar. Upaya ini dilakukan untuk menjamin kelayakan makanan dari segi kesehatan.

Pemantauan ini dilakukan Satgas Pangan Kota Sukabumi pada Jumat (3/5). Tim tersebut juga meninjau pergerakan harga pangan di kota tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Ikut dalam pemantauan ini adalah unsur-unsur dari Polres Sukabumi Kota, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Sukabumi, Dinas Kesehatan, serta Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian.

"Kami mengambil sejumlah sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium,’’ ujar anggota tim dari Dinkes Kota Sukabumi, Fauzan, kepada wartawan, Jumat (3/5).

Jenis makanan yang diambil sampelnya antara lain tahu, kolang kaling, dan bahan bumbu dapur. Menurut Fauzan, pengambilan sampel ini bertujuan memeriksa, apakah jenis-jenis makanan tertentu bebas dari zat yang berbahaya.

Dia menerangkan, tidak memerlukan waktu lama untuk mengetahui hasil dari pemeriksaan seluruh sampel itu. Nantinya, hasil itu akan disampaikan kepada instansi yang berwenang untuk menindaklanjuti.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro menuturkan, tim gabungan memeriksa kelayakan makanan untuk dikonsumsi secara kesehatan. 

"Beberapa jenis makanan diambil sampel untuk diperiksa di laboratorium apakah mengadung bahan berbahaya atau tidak,’’ kata Susatyo Condro.

Menurut dia, hasil pemeriksaan menjadi bahan evalusi dari satgas pangan untuk menjamin keamanan pangan agar layak dikonsumsi masyarakat. Apalagi, saat ini menjelang Ramadhan, ketika tingkat permintaan makanan akan meningkat.

Susatyo menuturkan, satgas ini juga hendak memantau harga bahan pokok (sembako) di pasar-pasar. Dia mengungkapkan, pihaknya menemukan, harga sembako di pasar-pasar, baik tradisonal maupun modern, terpantau stabil.

Bagaimanapun, harga bawang putih diakuinya masih tinggi. Naiknya harga bawang putih ini menjadi bahan evaluasi bagi dinas. Harga bawang putih diketahui masih pada kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu per kilogram.

Selain pasar-pasar, gudang Bulog Subdivre Cianjur juga dipantau oleh tim ini.

Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur Desi Asmiati menambahkan, stok bahan pangan terutama beras dipastikan aman hingga tiga bulan ke depan. Selain itu, harga beras premium dan medium di pasaran relatif stabil.

Selain beras, Bulog juga menyediakan pasokan daging sapi beku dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.

"Harga beras pemium tetap Rp 10 ribu per kilogram dan medium Rp 8.700 hingga Rp 9 ribu per kilogram,’" ujar Desi.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2vCgYL8
May 03, 2019 at 05:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vCgYL8
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment