REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap kendaraan legendaris tentunya telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi pemiliknya. Apalagi bila kendaraan itu telah sejak lama dimilikinya. Banyak kenangan indah yang sulit dilupakan yang membuat sang pemiliki terasa berat melepaskannya ke tangan orang lain.
Demikian halnya dengan kesan Dang Sani Imansyah, pemiliki Suzuki Carry Pick Up ST 20 produksi tahun 1981. Kendaraan yang resmi dimilikinya sejak 2016 ini, sebelumnya sejak lama menjadi impiannya. "Waktu SMA 1986 di Garut kendaraan ini sempat saya pakai, ke daerah perkampungan dan kehabisan bensin," katanya mengenang.
Sani yang saat itu masih duduk di bangku SMA dan belum bekerja merasa takut karena kendaraan yang dipinjamnya secara diam diam mogok di tengah jalan. Waktupun berjalan, hingga beberapa puluh tahun kemudian Sani menjumpai kembali kendaraan Suzuki Carry Pick Up ST 20 tersebut berada di kediaman kakaknya. Kendaraan tersebut digunakan untuk menjual gas tabung di Garut, Jawa Barat. "Saya waktu itu sudah minta supaya kalau mau dilepas jangan ke orang lain," katanya.
Sang kakak menyetujui permintaan Sani hingga pada 2016 kendaraan itu resmi menjadi miliknya setelah menebus seharga Rp 14 juta. "Harga segitu mahal, orang lain ada yang nawar 10 jutaan," kata Sani tertawa. Namun, pria PNS di Garut ini tidak mempermasalahkan harga tersebut karena baginya, kenangan indah sulit ditukar dengan uang.
Kini, Sani boleh berbangga diri menjadi salah satu pemilik Suzuki Carry ST 20 yang langka di Garut dan sekitarnya. Setiap kali kendaraan tersebut dikemudikannya, selalu menarik perhatian orang. Tidak jarang warga yang memintanya untuk melepas mobil kesayangannya tersebut. "Ada yang nawar sampai Rp 75 juta ke saya," katanya.
Namun, beragam tawaran harga yang mendatanginya belum mampu menggoyahkan hatinya. Bahkan Sani secara teratur melakukan perawatan berkala Suzuki kesayangannya itu ke bengkel resmi. Biaya perawatannyapun juga cukup terjangkau. Untuk turun mesin sudah termasuk ongkos hanya Rp 900 ribu dengan menggunakan suku cadang asli Suzuki yang banyak tersedia di Garut.
Sani hanya satu dari ribuan atau lebih pemilik Suzuki Carry pick up yang telah dipasarkan di tanah air sejak tahun 1976. Saat itu pemerintah Indonesia bermimpi memiliki kendaraan serbaguna berukuran kecil yang mampu mengangkut berbagai produk masyarakat dan dapat dikembangkan di dalam negeri.
Saat itu di Manado, Sulawesi Utara sedang panen cengkeh yang luar biasa. Pihak Suzuki segera memperkenalkan Suzuki Carry ST 20 berkapasitas 500 cc, kendaraan angkut ringan yang cukup modern saat itu. Bahkan sempat dilakukan demonstrasi mampu mengangkut beban hingga 1 ton lebih. Kendaraan ini juga digunakan untuk mengangkut manusia setelah disesuaikan di beberapa bagian. "ini monumental buat kami," kenang Seobronto Laras, Presiden Komisaris PT Suzuki Indomobil Motors, disela acara Telkomsel Indonesia International Motor Show, Kamis (26/4).
Pihak Suzuki Indomobil Sales terus mengembangkan Suzuki Carry berbagai versi. Menurut catatan laman Gaikindo, Suzuki Carry pick up terus diperbarui dengan Super Carry ST20 pada 1977 dan Carry ST100 pada 1983. Diulanjutkan Carry 1000 yang banyak digunakan sebagai angkutan kota, Carry Futura tahun 1989, Mega Carry tahun 2011 dan sebagainya. Hingga kini sudah lebih dari 1 juta unit Carry pick up diproduksi dan telah dipasarkan ke 59 negara.
Suzuki sukses membukukan wholesales sebanyak 520.528 unit mobil pikap Suzuki selama periode 2009-2018 dengan capaian akhir market share pada 2018 sebesar 50 persen, menjadikan kendaraan niaga andalan Suzuki ini dengan predikan "Rajanya pick up" di industri otomotif Indonesia.
http://bit.ly/2vvjkeL
May 01, 2019 at 08:53PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vvjkeL
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment