REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, Presiden Venezuela Nicolas Maduro harus sudah siap meninggalkan Venezuela. Meski Rusia menekankan Maduro untuk tetap di negaranya.
"Sudah sejak lama ia terlihat. Dia memiliki pesawat terbang di landasan. Dia siap untuk pergi pagi ini," ujar Pompeo seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (1/5). "Kami tahu bahwa ada pemimpin senior di dalam pemerintah Maduro yang siap untuk pergi," tambahnya.
AS telah memberikan dukungan penuh di balik pemberontakan militer yang tengah berlangsung. Pemberontakan tersebut bertujuan menggulingkan Maduro dari kekuasaan yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Juan Guaido. "Kami telah menjelaskan bahwa selama ini, Maduro telah dikelilingi oleh orang-orang Kuba dan telah didukung oleh Rusia di Venezuela," kata Pompeo.
Venezuela berada dalam pergolakan krisis kemanusiaan dan ekonomi. Ini terjadi di tengah kebuntuan politik antara Guaido dan Maduro ketika Washington telah meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi pada presiden Venezuela dalam upaya untuk membuatnya melepaskan kekuasaan, termasuk memberikan sanksi kepada perusahaan minyak milik pemerintah.
Pompeo menambahkan, bahwa semua opsi sudah tersedia menyikapi situasi di Caracas, termasuk opsi militer. "Saya tidak berpikir ada orang yang tertipu bahwa jika presiden membuat keputusan, jika dia memilih opsi militer, bahwa militer AS memiliki kapasitas untuk melaksanakan opsi itu," katanya. "Kami yakin rakyat Venezuela akan mendapatkan kembali demokrasi mereka."
Ketegangan di Venezuela meningkat sejak Guaido, yang mengepalai Majelis Nasional Venezuela, mendeklarasikan dirinya sebagai presiden pada 23 Januari. Langkah Guaido pun didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
Pada Selasa pagi, Guaido mempublikasikan video bersama sejumlah kecil personel militer berseragam, dan kendaraan lapis baja. Ia menyerukan pemberontakan untuk mengakhiri "perebutan" kekuasaan Maduro.
Dia menekankan, bahwa ini adalah awal dari fase terakhir dari upaya untuk menggulingkan Maduro. Ia menyebutnya sebagai "Operacion Libertad", atau Operasi Liberty.
http://bit.ly/2UP50YQ
May 01, 2019 at 08:14PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2UP50YQ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment