REPUBLIKA.CO.ID, JAKARta -- Fatimah Zahra (25 tahun) tertarik mencoba panahan. Kesempatan itu akhirnya datang kepadanya pada Kamis (23/5) di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta.
Rasa penasarannya tertuntaskan. Ini kali pertama perempuan asal Tangerang, Banten, itu menarik busur panah. Tidak mudah ternyata. Dia keberatan saat menarik busur. Apalagi Zahra mengakui jarang berolahraga. Tantangan lainnya harus fokus. "Kalau enggak fokus, anak panah akan melenceng dari sasaran," kata dia kepada Republika.
Alumnus salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut tertarik dengan seluk beluk panahan. Sebab, panah merupakan salah satu senjata yang digunakan dalam peperangan sebelum era senjata api. Alasan lainnya yaitu panah juga berkaitan dengan sejarah Islam.
Pengunjung lainya, Hardodi (29), juga tergiur mencoba panahan. Awalnya, dia hanya berniat mampir untuk berbuka puasa di Masjid Istiqlal setelah pulang kerja. Begitu melihat ada percobaan gratis memanah, Hardodi tertarik ikut serta.
"Setelah saya coba, ternyata olahraga ini cukup menantang karena tak semudah yang dibayangkan," kata pria yang akrab disapa Dodi ini.
Dia sedang mencari alternatif olahraga yang bermanfaat bagi otak sekaligus otot. Setelah mencoba membidik anak panah secara langsung, Dodi memutuskan berlatih memanah dengan intensif.
Ada satu pelajaran yang dia dapat ketika mencoba memanah untuk pertama kalinya. Memanah, kata dia, ternyata berkaitan dengan cara Muslim shalat dengan kusyuk. "Karena memanah membutuhkan konsentrasi, fokus, pengendalian emosi, dan pengaturan pernapasan," ujarnya.
Menurut instruktur Legacy Archery Club, Thoyib, antusiasme pengunjung menjajal olah raga panahan cukup tinggi. "Pengunjung yang ikut mencoba datang dari berbagai kalangan usia, baik laki-laki maupun perempuan," kata Thoyib.
Lewat kegiatan ini, pengunjung dapat menikmati percobaan gratis yang diawali dengan pengenalan peralatan memanah dan cara memanah. Setiap peserta dapat membidik sebanyak sembilan kali.
Panahan merupakan olahraga yang memiliki risiko keselamatan. Untuk itu, para peserta wajib memperhatikan prosedur keselamatan. Olahraga yang direkomendasikan Nabi Muhammad SAW selain berkuda dan berenang ini memiliki manfaat, baik secara psikis maupun fisik. Selain melatih otot, olahraga tersebut juga melatih otak. "Karena, saat memanah, kita harus fokus dalam membidik," ujarnya.
Area panahan yang didatangi Dodi dan Zahra merupakan rangkaian Iftar Budaya yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Acara digelar pada 22-26 Mei 2019 di Masjid Istiqlal. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap Ramadhan ini menghadirkan program layanan satu atap. Lewat kegiatan ini, milenial bisa menikmati beragam kegiatan sambil menik mati hidangan buka puasa gratis.
http://bit.ly/2XbJkIr
May 29, 2019 at 04:06PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2XbJkIr
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment