REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua dari Muhammad Harun Al Rasyid masih bertanya-tanya penyebab anaknya meninggal. Ayah Harun, Didin Wahyudin, mengaku bingung dengan penyebab anaknya meninggal karena banyaknya informasi simpang siur di media sosial terkait penyebab kematiannya.
"Ada yang bilang anak saya lagi berdiri di atas mobil, anak saya ditembak. Ada video lagi, katanya anak saya diseret di sebuah lapangan dipukuli," ujar Didin di kediamannya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahad (26/5).
Saat pertama kali mendengar anaknya meninggal, Didin langsung bergegas menuju Rumah Sakit Dharmais, yang tak jauh dari lokasi kerusuhan saat itu. Namun, Harun rupanya telah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto (RS Polri) di Jakarta Timur.
Ketika ingin mengambil jenazah anaknya, ia sudah melihat Harun dibalut dengan kain kafan berwarna putih. Didin pun tak bisa melihat bagian lain tubuh anaknya tersebut.
"Yang menjadi masalah itu adalah anak saya sehat, pulang-pulang menjadi jenazah," ujar Didin.
Sebuah video penganiayaan seorang remaja viral dalam beberapa hari belakangan ini. Penganiayaan itu diduga dilakukan polisi di dekat kompleks Masjid Al Huda, menjadi viral di media sosial dan dibagikan melalui aplikasi pesan WhatsApp pada Jumat, 24 Mei 2019.
Akun Mustofa Nahrawardaya, sempat menyebut nama remaja yang dipukuli itu adalah Harun, warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. “Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, Syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA."
Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Kampung Bali, Jakarta Pusat. Namun, polisi memastikan pria di dalam video itu bukan Harun Rasyid.
"Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," ujar Dedi.
http://bit.ly/2WroXtA
May 26, 2019 at 03:16PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WroXtA
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment