REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berharap pemberian tunjangan hari raya (THR) dapat mendorong peningkatan konsumsi pada kuartal II tahun 2019. Namun, harapan itu kemungkinan bakal terganjal karena masyarakat harus mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan pembelian tiket pesawat saat mudik.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics, Mohamad Faisal, mengatakan, tiket pesawat diprediksi bakal menjadi salah satu faktor penghambat. "Terutama bagi para pemudik yang harus menggunakan pesawat. Mahalnya harga tiket otomatis THR yang dimiliki lebih terserap untuk kebutuhan biaya transportasi," kata Faisal kepada Republika.co.id, Jumat (24/5).
Di satu sisi, Faisal mengatakan, karena THR selalu rutin diberikan setiap tahun, maka kemungkinan besar dorongan terhadap konsumsi tidak akan jauh beda dari tahun-tahun sebelumnya. Target pemerinah agar pertumbuhan konsumsi pada kuartal II 2019 diatas 5 persen secara normal pun tidak sulit dicapai. Hanya saja, tantangan akan datang akibat masalah tiket pesawat.
Lebih lanjut, Faisal menilai, adanya pergeseran penggunaan THR dari semula untuk konsumsi menjadi pengeluaran biaya transportasi pun tidak akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Bagi industri penerbangan, pun sama sekali tidak memberikan dampak positif. Sebab, sepanjang kuartal pertama, tingkat keterisian pesawat juga telah mengalami penyusutan.
"THR ini kan juga hanya sesaat," katanya.
Menurut dia, masalah perlambatan konsumsi akibat persoalan transportasi udara bisa terkompensasi jika konsumsi masyarakat yang menjadi pemudik via jalur darat dapat tumbuh dengan baik. Faisal mencontohkan, keberadaan Tol Trans Jawa masih memiliki peluang untuk mendorong laju konsumsi.
"Jika sepanjang jalan para pemudik melakukan spending ini baru bisa membantu konsumsi. Khususnya untuk pemudik di dalam pulau. Namun, untuk luar pulau tetap konsumsi akan turun," katanya.
Adapun dari sisi kepercayaan konsumen, Faisal mengatakan, masyarakat masih memiliki optimisme terkait prospek ekonomi ke depan. Karena itu, pemerintah harus menjaga momentum ini untuk terus mendorong masyarakat agar melakukan konsumsi pertumbuhan yang positif.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN). Total THR yang akan dicairkan yakni mencapai Rp 20 triliun. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimistis, pemberian THR tahun ini akan mampu mendorong laju konsumsi rumah tangga sebagai penopang pertumbuhan ekonomi.
"Kita berharap dari sisi agregat permintaan untuk konsumsi terjadi di atas 5 persen bahkan mendekati 5,1 persen. Kita juga berharap situasi politik kondusif sehingga kepercayaan diri konsumen terjaga," kata Sri dalam Konferensi Pers di kantornya, Jumat (24/5).
http://bit.ly/30Nz4rI
May 26, 2019 at 03:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/30Nz4rI
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment