REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meragukan rencana target pembunuhan terhadap empat tokoh nasional seperti yang disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Fadli pun menantang kepolisian untuk mengungkap pihak-pihak yang disangka merencanakan pembunuhan kepada Menteri Koordinator Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Libur Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan mantan Kepala Densus 88 Gories Mere.
"Saya nggak yakin. Siapa sih yang mau melakukan itu? Jangan lebay. Siapa? Tunjuk dong orangnya. Polisi itu gampang kok mendeteksi orang mau mentarget dan orang juga kalau mau mentarget nggak akan bilang-bilang," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5).
Apalagi menurutnya, tokoh yang ditargetkan tersebut bukan orang biasa dan memiliki pengawalan yang ketat. Karenanya, ia pun meminta agar kepolisian tidak berupaya mengalihkan perhatian masyarakat atas jatuhnya korban dalam kerusuhan pada 21,22, dan 23 Mei 2019.
"Jangan mengalihkan isu, sudahlah narasi-narasi seperti itu rakyat tidak percaya. Yang sekarang harus diperioritaskan itu bagaimana yang meninggal delapan orang itu, apa tanggung jawab negara," kata Fadli.
Menurut Fadli, pemerintah dan juga kepolisian harus dapat menjelaskan pihak yang melakukan penembakan terhadap delapan orang tersebut. "Siapa yang menembak, peluru siapa yang menembak sampai meninggal dan ada juga anak anak. Ini yang harus dijelaskan oleh pemerintah bukan soal empat pejabat yang ditarget, saya juga bisa ngarang cerita kayak begitu," kata Fadli.
Sebelumnya, Tito menyebutkan, empat tokoh nasional atau pejabat negara yang menjadi target pembunuhan dari enam tersangka, adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN), dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang intelijen dan keamanan). "Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen," kata Kapolri, saat jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5).
Sedangkan, satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan, Kapolri enggan menyebutkannya. Menurut Kapolri, setelah mendapatkan laporan adanya rencana pembunuhan kepada para tokoh nasional yang juga pejabat negara serta satu pimpinan lembaga survei, pihaknya langsung memberikan pengamanan dan pengawalan kepada yang bersangkutan.
"Ini para pelakunya yang disuruh untuk melakukan eksekusi sudah ditangkap," katanya lagi.
http://bit.ly/2HI8IzU
May 29, 2019 at 06:17PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HI8IzU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment