Saturday, May 4, 2019

Trump dan Putin Bahas Laporan Mueller Lewat Telepon

Laporan Mueller menyimpulkan ada campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan melalui telepon terkait laporan penasihat khusus Robert Mueller, mengenai dugaan campur tangan Rusia dalam kampanye Trump di pemilihan presiden (pilpres) 2016. Pembicaraan tersebut berlangsung selama satu jam pada Jumat (3/5) lalu.

"Pembicaraan sangat baik, presiden Rusia semacam tersenyum tentang kesimpulan laporan Mueller," ujar Trump kepada wartaawan di Gedung Putih, dilansir The Guardian, Sabtu (4/5).

"Putin mengatakan, sesuatu yang dimulai sebagai gunung akhirnya berubah menjadi tikus," kata Trump menambahkan.

Laporan Mueller menyimpulkan bahwa campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016 sangat sistematis. Laporan tersebut juga menuliskan uraian tentang upaya ekstensif Rusia untuk ikut campur dalam pemilihan umum AS 2016. Laporan itu mencatat terdapat 25 orang Rusia yang didakwa atas upaya campur tangan tersebut.

Pada akhirnya, Mueller tidak dapat menemukan konspirasi kriminal antara Rusia dan kampanye Trump. Namun, Mueller mencatat ada beberapa kontak yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Laporan tersebut menyimpulkan, pemerintah Rusia akan mendapatkan keuntungan jika Trump terpilih sebagai presiden. Trump hanya berfokus pada kesimpulan Mueller. Dia menyatakan, Laporan Mueller memiliki kekurangan bukti adanya konspirasi untuk kemenangan politik. Setelah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Putin, Trump menulis cuitannya di Twitter.

"Seperti yang selalu saya katakan, jauh sebelum Witch Hunt dimulai, bergaul dengan Rusia, Cina, dan semua orang adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk," tulis Trump dalam Twitternya.

Pemimpin Senat Demokrat, Chuck Schumer mengecam Trump karena gagal menekan Putin pada Laporan Mueller. Menurutnya, Trump telah memiliki proritas yang mengerikan dan telah melemahkan demokrasi.

"Ada bukti luas bahwa Rusia meretas pemilihan (presiden) kami," kata Chuck.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2JgkjYc
May 04, 2019 at 07:21PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2JgkjYc
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment