REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat manusia ditimpa cobaan, kebanyakan akan merasa marah dan merasa tidak adil kepada Tuhannya. Mereka bahkan akan merasa gelisah ketika menerima keadaan yang menimpa dirinya, seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan barang, pangkat, kedudukan, kematian anggota keluarganya, dan lain-lain.
Namun, tidak demikian bagi orang yang mempunyai sifat ridha terhadap segala sesuatu yang memang telah ditakdirkan Allah SWT. Bahkan, mereka akan merasa gembira, sehingga dapat terhindar dari penyakit hati, seperti iri hati dan dengki terhadap orang lain, ataupun suuzan terhadap Allah SWT.
Kata ridha berasal dari bahasa Arab,radhiya yang artinya senang hati atau rela. Ridha, menurut syariah, adalah menerima dengan senang hati atas segala sesuatu yang diberikan Allah SWT, baik berupa hukum maupun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya.
Berdasarkan kamus besar enerima segalIndonesia, ridha diartikan rela, suka, dan senang hati. Menurut bahasa, ridha adalah ketetapan hati untuk ma keputusan yang sudah ditetapkan. Ridha merupakan akhir dari semua keinginan dan harapan yang baik.
Sementara, dalam buku Ensiklopedi Islam dijelaskan bahwa ridha adalah menerima segala yang terjadi dengan senang hati karena segala yang terjadi itu merupakan kehendak Allah SWT. Dengan kata lain, ridha adalah tidak menentang hukum dan ketentuan Allah SWT.
http://bit.ly/2MIj7wy
January 31, 2019 at 03:45PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2MIj7wy
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment