REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merayakan Hari Lahir (Harlah) ke 93 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (31/1). Acara yang dihadiri Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh Indonesia ini juga menjadi momen konsolidasi keluarga besar PBNU dalam menyingkapi sepak terjang NU dengan usia yang hampir genap satu abad.
Acara yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini dibuka dengan atraksi pencak silat dari siswa pondok pesantren asuhan Nahdlatul Ulama. Peserta dan tamu undangan berhasil dibuat takjub dengan atraksi yang ditampilkan siswa-siswi berbakat itu.
“Melihat adik-adik kita berpancak sikat, saya membayangkan bagaimana caranya ada bendera di dalam kelapa. Itu yang muda saktinya saja sudah begitu, gimana yang tuanya, pasti lebih sakti lagi,” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat memberikan sambutan di hadapan peserta Harlah NU ke 93 di Jakarta, Kamis (31/1).
Jokowi juga berharap, di usia yang hampir menginjak seabad ini, PBNU dapat terus berkomitmen untuk menjaga keutuhan Indonesia, baik dalam beragama maupun bernegara. Dengan keberagaman Indonesia, Jokowi menghimbau untuk senantiasa menjaga persatuan dan kerukunan.
“Saya yakin NU yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi dapat berperan dalam memperkuat keutuhan bangsa,” ujar Jokowi disusul riuh tepuk tangan seluruh tamu undangan.
“Negara kita berbeda dengan negara lain, kita beragam, berwarna-warni, dan ini yang harus kita jaga dan pelihara, dimana persatuan dan kerukunan, sikap saling menghargai dan menghargai, harus terus kita kembangkan,” lanjut dia.
http://bit.ly/2MH8Mky
January 31, 2019 at 04:02PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2MH8Mky
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment