Thursday, January 31, 2019

Rupiah Menguat ke Rp 13.900, Jokowi: Alhamdulillah

Penguatan rupiah ditopang pelepasan valas oleh investor asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat menguat tajam seiring kebijakan moneter bank sentral AS yang lebih melunak atau dovish. Nilai tukar rupiah meninggalkan level Rp 14.000 dan menembus level Rp 13.975 per dolar AS di pasar spot pada 14.30 WIB. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa syukurnya karena nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (31/1). "Rupiah menguat? Ya Alhamdulilah," ujar Jokowi singkat usai menghadiri acara Milenial BUMN di JCC.

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan, penguatan rupiah ditopang pelepasan valas oleh investor asing dan perbankan. Pernyataan dovish yang dimaksud adalah The Fed akan bersabar dalam membuat keputusan perubahan tingkat suku bunga ke depan. Hal itu mengindikasikan kemungkinan perlambatan proses normalisasi The Fed.

Baca juga, Rupiah Tembus Rp 13.900, BI: Pengaruh Kebijakan The Fed

"Hal tersebut membuat implied probability kenaikan FFR hingga Desember tahun ini kembali turun sementara implied probability penurunan FFR di akhir tahun naik menjadi 22 persen," kata Nanang.

Dia juga menyampaikan, arus modal asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) pada Kamis hingga pukul 14.00 WIB sudah mencapai Rp 3 triliun. 

"Bank Indonesia tetap akan membiarkan Rupiah berlanjut menguat di bawah Rp 14.000 karena Rupiah masih undervalued, sekaligus untuk memperkuat confidence terhadap Indonesia," kata Nanang. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2sSVxEi
January 31, 2019 at 04:49PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2sSVxEi
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment