Sunday, April 28, 2019

90 Pawon, 90 Variates Lokal, dan Rekor MURI

Masyarakat dipersilakan mencicipi nasi-nasi yang ditanak dengan menggunakan pendil.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para petani di daerah sentra produksi beras nasional, Kabupaten Indramayu, khususnya di Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, memiliki semangat tinggi dalam membangun sektor pertanian, khususnya tanaman padi. Betapa tidak, dalam hamparan seluas sembilan hektare, petani Desa Kalensari 'berani' melakukan penanaman sebanyak 90 variestas lokal.

"Namanya juga tantangan. Banyak yang bisa didapat dari hasil yang kami coba dari penanaman 90 varietas padi lokal itu," ujar fasilitator pertanian yang juga Kepala Desa Kalensari, H Masroni saat ditemui Republika.co.id, di lokasi Festival Padi, Ahad (28/4).

Menurut Masroni, saat mengumumkan pelaksanaan Festival Padi ini, ada sekitar 120-an varietas padi lokal yang diterimanya. Varietas padi sebanyak itu, lanjut dia, dikirimkan dari petani-petani yang ada di seluruh Indonesia.

Namun, kata Masroni, setelah dilakukan penyeleksian terhadap ratusan benih lokal tersebut, maka didapatkanlah sebanyak 90 jenis varietas padi. "Sebanyak 90 jenis varietas lokal itu yang kemudian kami tanam pada lahan sawah seluas 9 hektare lebih," katanya.

Dalam musim tanam padi 2019, benih-benih padi lokal itu kemudian ditanaman dalam satu luas hamparan. Lebih kurang tiga bulan setelah tanam, bulir-bulir kuning dari 90 jenis varietas lokal itu pun siap dipanen. "Dari luasan 9 hektare itu, sebagian sudah kami panen. Sisanya besok, kami lakukan panenan lagi bersamaan dengan dibukanya Festival Padi ini," kata Masroni.

Untuk membuktikan gabah dari padi varietas lokal yang telah dipanen itu memiliki rasa yang enak atau tidak, maka dilakukan juga penanakan nasi dari 90 jenis padi tersebut. Masyarakat, kata Masroni, dipersilakan untuk mencicipi nasi-nasi yang ditanak dengan menggunakan pendil yang terbuat dari bahan tanah. "Menanak nasi dalam 90 pawon dengan 90 jenis beras varietas lokal ini, insya Allah, akan masuk dalam rekor Muri," kata Masroni.

Festival Padi 2019 Kabupaten Indramayu siap digelar dan dicatat dalam Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI), pada Senin (29/4). Sejumlah pakar pertanian, guru besar, petani, penangkar benih dan pihak terkait lainnya, dipastikan hadir dalam 'Festival Padi 2019 Kalensari'.

Festival Padi 2019 yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, ini dilaksanakan pada 28–30 April 2019 dan dipusatkan di areal pesawahan yang berada di desa tersebut.

Masroni menjelaskan, Festival Padi 2019 akan diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya lomba foto (umum dan pelajar) dengan total hadiah mencapai Rp 19 juta, Festival Nasi dengan menanak nasi di 90 pawon dengan menggunakan 90 variates lokal (Rekor MURI), memasak 1.000 ekor ikan bandeng khas Desa Wanantara Kecamatan Sindang, uji rasa dan pameran kuliner, serta ada pula festival benih dan karya petani kecil.

“Agenda lainnya akan digelar pula Festival Budaya Tani yang akan menampilkan berbagai kesenian seperti tari topeng, terbang, berokan, dan mapag sri, serta akan digelar juga rakernas benih dan teknologi padi,” kata Masroni.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Indramayu H Supendi mengatakan, merasa bangga dengan inisiatif dari Pemerintah Desa Kalensari tersebut. Apalagi saat ini telah banyak variates lokal yang unggul yang bisa banyak membantu para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. "Patut diapresiasi dari kegiatan yang diinisiasi oleh Kepala Desa Kalensari yang ingin mengibarkan pertanian di kancah nasional," katanya.

Yang jelas, kata Supendi, Festival Padi 2019 membawa spirit baru bagi para petani dan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk terus melakukan inovasi-inovasi di bidang pertanian. Apalagi, kata dia, kegiatan yang akan dilaksanakan sangat variatif dan banyak melibatkan berbagai dan dicatat di dalam MURI.

“Ini acaranya luar biasa. Mudah-mudahan dengan event ini pertanian di Indramayu semakin maju. Dan semakin banyak kegiatan kreatif lainnya yang bisa mengangkat nama Indramayu,” jelas Supendi.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ZFpWVJ
April 28, 2019 at 06:53PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ZFpWVJ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment