REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan masjid di Provinsi Kalimantan Tengah hendaknya didorong untuk berfungsi sebagai wadah pemberdayaan ekonomi umat. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalimantan Tengah Dr H Bulkani, mengatakan aktivitas dan kegairahan jamaah masjid di provinsi ini terus meningkat yang sekaligus merupakan potensi bagi pemberdayaan dalam berbagai aspek perekonomian masyarakat.
"Masjid pada beberapa daerah di Kalteng juga mulai menyediakan makanan dan minuman bagi jamaahnya secara berkala, khususnya pada jamaah Shalat Jumat," kata dia.
DMI Kalteng bersama Pemprov Kalteng juga terus melakukan pemetaan masjid, langgar atau mushala terkait kebutuhan penguatan sarana dan prasarana masing-masing pengelolanya.
Secara bersamaan juga dilakukan inventarisir peluang dan potensi segenap jamaah dan lingkungan masjid untuk pengembangan potensi keumatan dari berbagai aspek.
DMI Kalteng juga menyiapkan mengadaan tenda-tenda sebagai stand penjualan produk UMKM di halaman dan lingkungan masjid.
Menurut data jumlah masjid di Kalteng saat ini tercatat 1.852 masjid tersebar pada 14 kabupaten/kota se-Kalteng yaitu di Kabupaten Kapuas 313 masjid dan 516 mushala, Kotawaringin Timur 244 masjid (279 mushala), Kotawaringin Barat 241 masjid (426 mushala), Kota Palangka Raya 158 masjid (225 mushala).
Kabupaten Pulang Pisau 135 masjid (240 mushala), Barito Utara 127 masjid (166 mushala), Barsel 123 masjid (234 mushala), Katingan 115 masjid (45 mushala), Seruyan 103 masjid (103 mushala), Murung Raya 83 masjid (92 mushala), Barito Timur 71 masjid (101 mushala), Lamandau 52 masjid (131 mushala), Sukamara 52 masjid (67 mushala), dan Kabupaten Gunung Mas 39 masjid (21 mushala).
http://bit.ly/2XROHMQ
April 28, 2019 at 06:40PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2XROHMQ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment