REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Mushdalifah, mengaku izin impor bawang putih memang masih tertahan di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kendati demikian pihaknya mengatakan akan segera mengadakan rapat untuk membahas izin impor yang direncanakan.
Pihaknya mengaku, hingga saat ini Kemenko Perekonomian meyakinkan bahwa kebijakan impor bawang putih belum ada perubahan apa-apa. Artinya, kebijakan importasi sebesar 100 ribu ton yang akan dilaksanakan oleh Badan Usaha Logistik (Bulog) akan tetap berlaku. Terkait izin impor yang belum kunjung keluar, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait.
“Notulennya kan memang impor itu tetap ada, kalau ada perubahan pasti akan dirapatkan dulu,” kata Musdhalifah saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (14/4).
Menurutnya saat ini pemerintah belum mendapatkan kesempatan yang tepat untuk melaksanakan importasi. Kendati demikian, rapat koordinasi penindaklanjutan pengeluaran izin impor akan dipercepat mengingat pergerakan harga di pasar terus merangkak naik.
Mengacu data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada 14 April 2019, harga bawang putih di sejumlah daerah rata-rata mencapai Rp 46.900-Rp 53.350 per kilogram (kg) di tingkat pedagang akhir. Sementara itu harga bawang putih ukuran sedang secara nasional rata-rata menyentuh level Rp 38.650 per kg.
Untuk menstimulus harga di pasaran, Kemendag menginstruksikan importir untuk mengeluarkan stok bawang putih sisa importasi tahun lalu ke pasar. Diketahui, sebanyak 115 ribu ton stok bawang putih milik importir siap mengamankan pasokan untuk tiga bulan ke depan. Sementara melalui Kementerian Pertanian (Kementan), operasi pasar (OP) bawang putih digelar beberapa waktu lalu dengan menjual pasokan stok importir di kisaran harga Rp 18 ribu per kg. Total, ada 90 ribu ton bawang putih milik importir yang disalurkan dalam OP tersebut.
Kendati demikian menurut pernyataan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), harga bawang putih terus merangkak naik setiap harinya dengan kisaran kenaikan mencapai Rp 1.000-2.000 per kg. Ikappi juga mempertanyakan stok data importir yang digadang-gadang Kemendag dapat memenuhi pasokan kebutuhan hingga tiga bulan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti menegaskan para importir tetap berkomitmen mengeluarkan stok impor yang mereka miliki. “Sejauh ini mereka komitmen untuk keluarkan itu (stok),” kata Tjahya.
http://bit.ly/2VLxBQ6
April 14, 2019 at 04:58PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VLxBQ6
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment