REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kitab Ghara'ib al-Funun wa-Mulah al-'Uyun terbagi dalam dua buku. Buku pertama mengkaji tentang astronomi dan berisi uraian mengenai komet dan sejumlah kelompok bintang. Penjelasan lengkap dalam buku pertama tersebut terbagi dalam lima bab.
Bab pertama berisi pengetahuan tentang langit yang terdiri atas 10 bagian. Penjelasan dalam bab ini diawali dengan pengaruh langit terhadap beragam peristiwa di bumi. Sejumlah ilustrasi unik dan teks langka termuat dalm bab ini.
Termasuk ilustrasi komet dan sejumlah bintang yang letaknya dekat dengan bulan. Selain itu, digambarkan juga tentang kelompok bintang yang letaknya di dekat ekliptika. Kelompok bintang ini, secara tradisional, digunakan untuk memprediksi peristiwa meteorologi.
Namun, penulis karya ini lebih fokus pada astrologi dan persoalan ketuhanan. Tak ada uraian matematika dan astronomi yang dilakukan secara mendalam. Sedangkan buku kedua membahas tentang geografi serta fenomena natural dan supernatural.
Buku kedua ini terdiri atas 25 bab yang dilengkapi 17 peta berwarna. Di antaranya, peta awal Kepulauan Siprus dan Sisilia. Peta-peta itu tak berhubungan paralel dengan karya sejenis yang berbahasa Arab, Persia, Yunani, atau Latin.
Dalam buku kedua penulis menjelaskan pandangannya tentang bumi. Ia lebih menekankan pada hal deskriptif dan historis. Banyak pemikiran ilmuwan Yunani, Ptolemeus, tentang geografi yang termuat dalam karya tersebut.
Selain penjelasan geografis dan historis yang penulis lakukan dalam bentuk teks, ia pun melengkapinya dengan dua peta dunia berbentuk persegi panjang dan lingkaran. Ia pun menyertakan peta Samudera Hinda, Laut Tengah, dan Laut Kaspia.
Sang penulis tampaknya memiliki ketertarikan khusus memberikan penjelasan mengenai pantai-pantai Mediterania. Diperkirakan penulis buku ini memiliki pengetahuan mendalam tentang wilayah itu. Juga disertakan peta sejumlah pusat perdagangan abad ke-9 hingga ke-11.
Ia menyebutkan Al-Mahdiyah di Tunisia dan Tinnis yang ia sebut sebagai penghasil tekstil di Delta Sungai Nil, Mesir. Sejumlah daerah yang dikuasai Bizantium digambarkan pula dalam bab ini, seperti Siprus, Laut Aegea, dan Pantai Selatan Anatolia.
Peristiwa terakhir terkait pusat perdagangan yang diceritakan penulis dalam bukunya itu adalah tentang pembuatan konstruksi bangunan bagi para pedagang di Kota Tinnis yang dilakukan antara tahun 1014-1015 Masehi.
Lima bab terakhir buku kedua ini berisi penjelasan mengenai sejumlah binatang seperti kuda, unta, dan kegiatan berburu. Serta ada pula pembahasan mengenai binatang-binatang buas dan mengerikan serta sejumlah tumbuhan.
Selain membagi pengetahuannya tentang astronomi dan geografi, penulis Kitab Ghara'ib al-Funun wa-Mulah al-'Uyun ini mengakui otoritas sah para imam Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Ifriqiyah atau Tunisia, pada 909 Masehi.
Ia pun mengakui kekuasaan mereka di Kairo dari 973 Masehi hingga akhir kejayaannya pada masa Salahuddin. Pada masa kegemilangannya, kekuasaan dinasti ini mencakup seluruh wilayah Suriah, Mesir, dan Afrika Utara.
Sang penulis tak hanya mengawali manuskripnya dengan pengakuan secara terbuka terhadap penguasa Dinasti Fatimiyah, ia pun lebih jauh menjelaskan sejarah singkat sarat doktrin mengenai munculnya dinasti tersebut.
http://bit.ly/2DIJjDW
May 03, 2019 at 06:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2DIJjDW
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment