Friday, May 24, 2019

PM Inggris Theresa May Akhirnya Menyerah dan Mundur

Kekacauan proses Brexit melumpuhkan pemerintahan Inggris beberapa bulan terakhir.

"Saya akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Konservatif dan Unionist pada hari Jumat, 7 Juni, sehingga seorang suksesor dapat dipilih," kata Theresa May di depan rumah dinasnya di Downing Street 10.

Theresa May yang dulu mendukung keanggotaan Inggris di Uni Eropa naik ke kursi Perdana Menteri setelah pemilih Inggris menyetujui negaranya meninggalkan Uni Eropa dalam sebuah referendum tahun 2016. Theresa May kemudian harus memimpin proses keluarnya Inggris atau Brexit.

Namun selama perundingan dengan Uni Eropa, dia menghadapi tantangan keras, baik dari oposisi maupun dari partainya sendiri. Perjanjian Brexit yang disepakati pemerintahan Theresa May dengan Uni Eropa tidak pernah mendapat suara mayoritas di parlemen, juga setelah diajukan tiga kali. Pemerintahan Inggris menghadapi kebuntuan dan benyak menteri yang mengundurkan diri dan harus diganti.

Kekacauan proses Brexit selanjutnya melumpuhkan pemerintahan Inggris selama beberapa bulan terakhir. Tidak ada usulan alternatif Theresa May yang diterima oleh parlemen. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang seharusnya dijadwalkan pada akhir Maret lalu, jadi tertunda dan terkatung-katung.

Kalangan pengamat berpendapat, mundurnya Theresa May tidak berarti akan ada penyelesaian sengketa soal Brexit. Juga masih belum jelas, siapa yang akan menggantikan Theresa May di kursi Perdana Menteri.

hp/ml (rtr, afp, dpa)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2M7Dqad
May 24, 2019 at 05:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2M7Dqad
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment